Zelensky Klaim Rebut 6.000 Km Persegi Wilayah yang Dikuasai Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memberi keterangan di Kiev
Sumber :
  • Ukrainian Presidential Press Office via AP

VIVA Dunia – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa pasukannya telah merebut kembali lebih dari 6.000 km persegi (2.317 mil persegi) dari kendali Rusia pada bulan September, di timur dan selatan negara itu.

Sementara itu, Rusia telah mengakui bahwa mereka kehilangan kota-kota penting di wilayah timur laut Kharkiv.

Moskow menggambarkan penarikan pasukannya dari wilayah itu dalam beberapa hari terakhir sebagai pengelompokan kembali, dengan tujuan memusatkan perhatian pada wilayah Luhansk dan Donetsk di timur Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di acara virtual FPCI Public Forum

Photo :
  • VIVA/Natania Longdong

Klaim itu telah diejek bahkan di Rusia, banyak pengguna media sosial di sana menggambarkan penarikan dinyatakan sebagai tindakan yang memalukan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, pasukan Ukraina telah membuat kemajuan signifikan dalam serangan balik mereka, tetapi menambahkan bahwa terlalu dini untuk memprediksi hasilnya.

“Rusia mempertahankan pasukan yang sangat signifikan di Ukraina serta peralatan dan senjata dan amunisi. Mereka terus menggunakannya tanpa pandang bulu tidak hanya pada angkatan bersenjata Ukraina tetapi juga warga sipil dan infrastruktur sipil seperti yang telah kita lihat,” kata Blinken, dikutip dari BBC.com, Selasa, 13 September 2022.

Drone mengibarkan bendera Ukraina di ibu kota Kiev.

Photo :
  • AP Photo/Evgeniy Maloletka.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Rusia saat itu masih memiliki pasukan militer sekitar seperlima dari negara itu.

Dalam pidato videonya pada Senin, 12 September 2022, Presiden Zelensky mengatakan "Dari awal September hingga hari ini, para pejuang kami telah membebaskan lebih dari 6.000 km persegi wilayah Ukraina - di timur dan selatan".

"Pergerakan pasukan kami terus berlanjut," tambahnya.

Serangan balik tampaknya berlangsung cepat. Kamis lalu, 8 September 2022, Presiden Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali 1.000 km persegi, tetapi pada hari Minggu, 11 September 2022, angka tersebut telah meningkat tiga kali lipat menjadi 3.000 km persegi.

Zelensky berterima kasih kepada beberapa brigade Ukraina yang terlibat dalam serangan balasan, dan menggambarkan para pejuang mereka sebagai pahlawan sejati.

Tetapi, dia tidak mengungkapkan kota dan desa Ukraina mana yang telah dibebaskan.

Sementara itu, militer Rusia sebelumnya mengakui bahwa pasukannya harus meninggalkan kota-kota utama Balakliya, Izyum dan Kupiansk di wilayah Kharkiv. Rusia sekarang hanya menguasai sebagian kecil wilayah timur Ukraina.

Suriah Memanas, Menlu Iran Tuding Ulah AS-Israel untuk Kacaukan Stabilitas Asia Barat

Pejabat pertahanan Inggris mengatakan keberhasilan tentara Ukraina baru-baru ini akan memiliki implikasi signifikan untuk keseluruhan desain operasional Rusia.

Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov bersikeras bahwa operasi militer di Ukraina akan berlanjut sampai semua tugas yang awalnya ditetapkan telah dipenuhi.

Petinggi EU: Dalam Pandangan Orang Eropa, Nyawa Warga Palestina Dianggap Tidak Bernilai

Rusia mengatakan pasukannya telah melakukan serangan di daerah-daerah yang direbut kembali oleh Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

Valerii Marchenko, wali kota Izyum, mengatakan kepada BBC bahwa tentara Ukraina berada di kotanya dan bendera negara telah dikibarkan.

Korsel Kirim Jet Tempur saat 11 Pesawat Militer China dan Rusia Masuki Zona Pertahanan Udaranya

Militer sekarang terlibat dalam pembersihan kota yang dilanda perang dan pasukan Ukraina sedang mencari tentara Rusia yang berpotensi bersembunyi di rumah-rumah penduduk.

Marchenko mengatakan bahwa setelah sekitar 10 hari, penduduk yang harus meninggalkan kota akan dapat kembali dengan selamat.

Rusia sebelumnya juga telah dituduh menargetkan infrastruktur sipil sebagai pembalasan atas kemunduran di medan perang.

Gelombang serangan rudal pada hari Minggu menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran di timur laut Ukraina, dan menyebabkan puluhan ribu orang hidup tanpa listrik dan air mengalir selama beberapa jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya