Kanguru Liar Bunuh Seorang Pria Berusia 77 Tahun
- Mark Wagne/Wikimedia
VIVA Dunia – Seekor kanguru liar diduga membunuh seorang pria berusia 77 di Australia seperti yang dilansir oleh NDTV. Kanguru tersebut dikabarkan dipelihara orang sang pria. Insiden yang terjadi pada 11 September waktu setempat merupakan serangan kanguru fatal pertama di Australia dalam 86 tahun.
Pria itu, yang belum diidentifikasi, ditemukan oleh seorang kerabat pada Minggu sore dengan luka serius di sebuah properti di kota Redmond, Australia Barat, yang jarang ada penduduk. Si pria dipercaya diserang oleh kanguru sehari sebelum ditemukan.
kanguru
- Javoiture eau/Wikimedia
“Diyakini pria itu telah diserang oleh kanguru pada hari sebelumnya,” kata seorang juru bicara kepolisian negara bagian. Usai ditemukan, kru ambulans bergegas ke tempat kejadian namun sayangnya pria itu meninggal di tempat.
Kru sempat kesulitan mengakses tempat kejadian sebab ada seekor kanguru yang mencegah masuk.
“Di properti itu, ada seekor kanguru yang mencegah kru ambulans mengakses pria yang terluka itu,” ujar juru bicara polisi.
Polisi mengatakan mereka sampai harus menembak dan membunuh hewan itu karena menjadi ancaman berkelanjutan bagi petugas. Mereka juga menyatakan bahwa hewan liar itu dipelihara oleh sang pria.
Meskipun spesies kanguru tidak diidentifikasi, Australia Barat terkenal dengan kanguru barat abu-abunya. Kanguru laki barat abu-abu dapat tumbuh tinggi hingga 2.2 meter dan bobot 70 kg.
Media Australia mengungkapkan serangan fatal yang dilaporkan oleh seekor kanguru dipercaya terjadi pada tahun 1936 silam. Dalam peristiwa itu, seorang pria berusia 38 tahun bernama William Cruicks telah meninggal dunia di rumah sakit di new South Wales beberapa bulan setelah diserang ketika ia mencoba menyelamatkan dua anjing dari seekor kanguru besar.
Serangan tersebut membuatnya mengalami patah rahang dan cedera kepala yang parah.
Indomie Sejumlah Rasa Ditarik dari Peredaran di Australia, Indofood Buka Suara
Corporate Secretary PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Gideon Putro memastikan, mi instan yang ditarik itu bukan diekspor secara resmi ke Australia.
