Satu Pelaku Penikaman di Kanada Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh
- Royal Canadian Mounted Police via AP
VIVA Dunia – Salah satu pelaku penikaman 10 orang di provinsi Saskatchewan, Kanada, ditemukan tewas, Senin, 5 September 2022. Polisi mengatakan tersangka ditemukan tewas dengan luka-luka diduga dibunuh. Saat ini, polisi melanjutkan pencarian tersangka kedua yang masih buron.
Kepala Polisi Regina Evan Bray mengatakan Damien Sanderson (31) ditemukan tewas di dekat lokasi penusukan dan mereka yakin saudaranya, Myles Sanderson (30) terluka, dalam pelarian dan kemungkinan masih berada di ibukota provinsi Regina.Â
Ini adalah pertama kalinya polisi mengidentifikasi kedua pelaku sebagai saudara.
"Tubuhnya terletak di luar ruangan di area yang dipenuhi rumput di dekat sebuah rumah yang sedang diperiksa. Kami dapat memastikan dia memiliki cedera yang terlihat. Luka-luka ini diyakini tidak diakibatkan oleh diri sendiri," kata Asisten Komisaris RCMP, Rhonda Blackmore, seraya menambahkan bahwa mereka belum yakin dengan penyebab pasti kematiannya.
Ditanya apakah Myles Sanderson bertanggung jawab atas kematian saudaranya, Blackmore mengatakan polisi sedang menyelidiki kemungkinan itu. "Kami tidak dapat mengatakannya secara pasti pada saat ini," ujarnya
Penemuan mayat salah satu tersangka itu terjadi pada hari kedua perburuan besar-besaran untuk kedua pelaku yang diduga melakukan serangkaian penusukan di Saskatchewan yang menewaskan 10 orang dan 18 orang luka-luka. Itu adalah salah satu serangan paling mematikan dalam sejarah negara itu.
Sementara pihak berwenang percaya bahwa tersangka Myles masih berada di Regina, sekitar 335 kilometer (210 mil) selatan tempat penusukan terjadi, mereka telah mengeluarkan peringatan di tiga provinsi Kanada yang luas - yang juga mencakup Manitoba dan Alberta - dan menghubungi pejabat perbatasan AS jika menemukan tersangka.
Dengan satu tersangka masih buron, masyarakat di pedesaan Saskatchewan  masih diliputi ketakutan akan teror kejahatan. Seorang saksi yang mengatakan dia kehilangan anggota keluarga menggambarkan melihat orang-orang dengan luka berdarah tersebar di seluruh cagar adat.
"Tidak ada seorang pun di kota ini yang akan tidur lagi. Mereka akan ketakutan untuk membuka pintu mereka," kata Ruby Works.
Â