PM Finlandia Sanna Marin: Politisi Juga Manusia, Butuh Kesenangan
- Roni Rekomaa/Lehtikuva via AP
VIVA Dunia – Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin (36) meminta maaf atas video dan foto yang tidak pantas saat menggelar pesta secara privat di kediamannya. Dalam foto-foto di media sosial, Marin berpose bersama teman-teman wanitanya memamerkan tubuh mereka di sebuah pesta.
Sanna Marin telah meminta maaf untuk kedua kalinya dalam sepekan, setelah foto dua wanita bertelanjang dada dalam sebuah pesta di rumah pribadi PM Finlandia pada bulan lalu, kemudian viral di media sosial.
Dalam foto yang beredar -- sekarang telah dihapus -- pertama kali muncul di akun TikTok model dan influencer Sabina Sarkk. Itu menunjukkan dia dan wanita lain - bukan Marin - berciuman sambil mengangkat atasan mereka, dengan tanda "Finlandia" menutupi payudara mereka.
Permintaan maaf itu kembali diucapkan Marin setelah namanya menjadi berita utama di seluruh dunia pekan lalu, ketika videonya muncul saat dia bersama teman-temannya menari dengan penuh semangat selama pesta pribadi.
Sempat muncul spekulasi jika Marin dan teman-temannya mengkonsumsi narkotika.
Dalam video tersebut, memang terlihat alkohol dan rokok, namun Marin menegaskan bahwa tidak ada obat-obatan terlarang.
"Saya tidak melakukan sesuatu yang ilegal. Bahkan di masa remaja saya, saya tidak pernah menggunakan narkotika apa pun," kata Marin dilansir Guardian, Kamis, 25 Agustus 2022.
Hal itu diperkuat dengan hasil pemeriksaan narkotika 19 Agustus lalu, dan hasilnya menyatakan Marin negatif menggunakan obat-obatan terlarang.
PM termuda itu mengatakan bahwa dia sadar dirinya sedang direkam saat dia menari dengan teman-temannya di pesa tersebut - tetapi tidak tahu bahwa rekaman itu akan dipublikasikan dan sampai ke media sosial.
Apapun, Marin meminta maaf atas ketidakpantasan ini. Ia mengaku berhak atas kesenangan dan kehidupan pribadi layaknya manusia pada umumnya. "Saya manusia butuh kesenangan," ujarnya
Marin menegaskan kepada wartawan bahwa tindakannya yang kerap berpesta itu sama sekali tidak mengganggu pekerjaannya maupun dalam mengambil keputusan penting. Dia mengaku hanya mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang dan mampu mengurus tugas-tugas pemerintah.
"Saya tidak melewatkan satu hari kerja. Saya ingin orang percaya dan melihat apa yang kita lakukan di tempat kerja daripada apa yang kita lakukan di waktu luang kita," ungkapnya
Marin yang merupakan politikus dari Partai Sosial Demokrat menjadi sasaran empuk oposisi yang mengatakan bahwa perilakunya tidak pantas. Ia dianggap salah memilih teman, sehingga foto dan video yang bocor dapat membuatnya dikritik atau bahkan diperas.
Tetapi banyak orang lain yang membela haknya untuk berpesta. Wanita Finlandia telah memposting video diri mereka menari dan minum untuk menunjukkan dukungan mereka kepada perdana menteri.
Sementara Marin sendiri mengatakan dia berharap alasan para pemimpin atau para pembuat keputusan dapat menari, bernyanyi, dan pergi ke pesta bisa diterima.
"Saya merasa seperti rekaman diambil dari saya sepanjang waktu, di mana-mana, dan rasanya tidak enak," katanya kepada wartawan pekan lalu. "Bahkan hal-hal normal dibuat terlihat buruk."