Mimpi Sembelih Kambing, Pria di Ghana Potong Alat Kelamin Sendiri

Ilustrasi kambing
Sumber :
  • www.pixabay.com/capri23auto

VIVA Dunia – Seorang pria di Ghana dilaporkan memotong penisnya sendiri pada 12 Agustus saat dia setengah tertidur.

Ditanya soal MLB NU, Gus Yahya: Itu Mimpi di Siang Bolong Saja

Pria itu bernama Kofi Atta. Dia mengatakan bahwa dia telah bermimpi sedang menyembelih seekor kambing namun ketika dia terbangun, dia mendapatkan rasa sakit yang parah di area alat kelamin tepatnya skrotumnya.

Ketika pria berumur 42 tahun itu melihat ke bawah dia menyadari bahwa dirinya tidur sambil berjalan kemudian mengambil pisau lalu memotong alat kelaminnya meskipun dia tidak ingat melakukan semua ini dan tidak menyadarinya.

Jelang Lengser, Jokowi Bakal Boyong 43 Ekor Kambing di Istana ke Solo

Sleepwalking atau berjalan saat tidur.

Photo :
  • U-Report

"Saya tidak ingat bagaimana saya membawa pisau bahkan saya sendiri bingung," kata Atta dikutip dari Newsweek, Rabu, 24 Agustus 2022.

Anak Soraya Haque Dapat Firasat Lewat Mimpi Sebelum Marissa Haque Meninggal Dunia

Sayangnya, Atta bukanlah orang dewasa pertama yang melukai dirinya sendiri akibat tidur sambil berjalan.

Menurut Sleepwalking.org, hingga 4 persen orang dewasa diperkirakan mengalami sleepwalking. Hal ini dapat berlangsung dari beberapa detik hingga setengah jam. Terlepas dari namanya sleepwalking, kejadian ini tidak memiliki batasan saat seseorang mengalaminya.

"Jenis tindakan lain dapat terjadi dan masih di bawah payung sleepwalking. Contohnya termasuk berlari, tindakan rutin seperti berpakaian, memindahkan furnitur, melakukan perilaku seksual (sexsomnia) atau buang air kecil di tempat yang tidak pantas," diterakan dalam situs web yang mengulas soal fenomena tidur itu.

American Academies of Sleep Medicine (AASM) juga menemukan bahwa 58 persen penderita pejalan tidur telah mengalami perilaku kekerasan selama satu episode termasuk 17 persen yang mendapatkan cedera pada pejalan tidur atau pasangan tidur yang memerlukan perawatan medis.

Untuk alasan ini, Dr. Yves Dauvilliers yang merupakan Direktur lab tidur di Rumah Sakit Gui-de-Chauliac di Montpellier Prancis mengatakan kepada AASM bahwa konsekuensi dan bahaya episode berjalan dalam keadaan tidur tidak boleh diabaikan sama sekali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya