Hari Kemerdekaan Ukraina, Putin Pernah Ucapkan Selamat dengan Hangat

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menhan Rusia Sergei Shoigu
Sumber :
  • Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

VIVA Dunia – Presiden Rusia Vladimir Putin yang telah memerangi Ukraina selama berbulan-bulan pernah mengucapkan selamat kepada negara itu atas kemerdekaannya. Pula pernah berbicara tentang hubungan persahabatan Rusia-Ukraina.

Sebuah rilis di situs Kremlin tertanggal 24 Agustus 2007 menjelaskan bahwa Putin mengirim pesan ucapan selamat kepada Presiden Ukraina saat itu yakni Viktor Yushchenko atas peringatan 16 tahun deklarasi kemerdekaan Ukraina dari Uni Soviet.

"Masyarakat kami dihubungkan oleh ikatan spiritual dan budaya selama berabad-abad dan hubungan persahabatan dan bertetangga yang tak terpisahkan," bunyi pesannya dikutip dari Newsweek, Rabu, 24 Agustus 2022.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic

Photo :
  • AP Photo/Darko Vojinovic

“Saya yakin bahwa stabilitas dan pembangunan yang konsisten yang ada saat ini, serta penguatan progresif pemerintah Ukraina atas dasar hukum yang kuat yaitu prinsip-prinsip demokrasi, adalah kepentingan inti kedua negara kami. Kami mendukung mengembangkan lebih lanjut kerja sama Rusia-Ukraina yang saling menguntungkan dalam segala cara yang memungkinkan dan mengerahkan upaya bersama untuk menjadikan hubungan kita sebagai mitra yang benar-benar strategis."

Retorika ramah pesan lama sangat kontras dengan hubungan Rusia-Ukraina. Peringatan Hari Kemerdekaan Ukraina yang jatuh pada hari Rabu ini juga akan menjadi peringatan enam bulan dimulainya konflik dan invasi Rusia ke Ukraina.

Tentara Ukraina salat berjamaah di Masjid Medina di bagian timur Ukraina

Photo :
  • AP Photo/Nariman El-Mofty

Beberapa kota besar Ukraina telah melarang, membatasi atau memperingatkan terhadap pertemuan publik yang besar setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah pidato pada Sabtu, 20 Agustus 2022 bahwa Rusia dapat melakukan sesuatu yang sangat jahat dan kejam bertepatan dengan perayaan liburan.

Sebuah dokumen yang diterbitkan oleh administrasi militer Kiev melaporkan pada Senin, 22 Agustus 2022 bahwa otoritas lokal di ibu kota telah melarang acara publik besar, rapat umum, dan pertemuan liburan lainnya dari hari Senin hingga Kamis, 25 Agustus 2022 karena kekhawatiran potensi serangan Rusia.

Di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pukul 4 sore hingga pukul 7 pagi waktu setempat maka jam malam diberlakukan dari Selasa hingga Kamis.

Intelijen Ukraina Disebut Jadi Dalang Serangan Bom yang Tewaskan Jenderal Rusia

Pihak berwenang di Mykolaiv juga mendorong warga kota untuk tidak berkumpul dalam kelompok besar dan merencanakan perintah kerja dari rumah pada hari Selasa dan Rabu.

Ada beberapa indikasi lain yang belum dikonfirmasi bahwa Rusia mungkin merencanakan serangan atau peristiwa lain yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Ukraina.

Komandan Pasukan Senjata Kimia Rusia Tewas Dilalap Bom di Moskow

Pekan lalu, intelijen dari Pusat Komunikasi Strategis (StratCom), sebuah LSM Ukraina, mengatakan bahwa ada ancaman penembakan besar-besaran dari Rusia pada 24 Agustus.

Dinas intelijen militer Ukraina juga mengeluarkan laporan pekan lalu yang menuduh bahwa pasukan Rusia berencana untuk menampilkan tentara Ukraina yang ditangkap di kandang besi selama pertunjukan percobaan pada Hari Kemerdekaan Ukraina. 

Presiden Ukraina Bagikan Video Tentara Rusia Bakar Tentara Korut yang Tewas

Laporan itu mengatakan bahwa acara tersebut akan berlangsung di Kota Mariupol, Ukraina yang diduduki Rusia.

"Jika pengadilan pertunjukan tercela ini terjadi, jika orang-orang kita dibawa ke pemandangan ini dengan melanggar semua perjanjian dan aturan internasional, jika ada penyalahgunaan ini akan menjadi batas di mana negosiasi tidak mungkin dilakukan. Rusia artinya memutuskan sendiri keluar dari negosiasi," katanya.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov dalam arahan pers di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

Duta Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan keputusan pemerintah Rusia untuk memberikan suaka kepada mantan presiden Suriah Bashar al-Assad adalah keputusan yang baik.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024