Sekutu Putin Ini Diduga Target Pembunuhan, Malah Kena Putrinya
- Tsargrad.tv/HO via REUTERS/as
VIVA Dunia – Intelijen Rusia menuduh pihak Ukraina melakukan pemboman mobil yang menewaskan Darya Dugina, putri seorang ultra-nasionalis Rusia yang berpengaruh yang telah mendukung invasi Moskow ke negara tersebut.
Pembunuhan Dugina pada hari Sabtu, 21 Agustus 2022 memicu spekulasi mengenai siapa yang berada di balik serangan itu, dengan Kyiv menyangkal keterlibatan apapun.
Mengutip dari berita VIVA sebelumnya, sebuah alat peledak meledakkan Toyota Land Cruiser yang dikendarai Dugina di jalan raya di luar Moskow, kata penyelidik Rusia.
Media Rusia melaporkan ayahnya, Alexander Dugin, yang telah mendukung perang Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina, bertukar mobil dengan putrinya sesaat sebelum ledakan.
Dugin, seorang filsuf, penulis, dan ahli teori politik yang oleh sebagian orang Barat disebut sebagai “otak Putin” diyakini oleh beberapa orang sebagai target yang dimaksud.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB), penerus utama KGB, mengatakan "kejahatan itu disiapkan dan dilakukan oleh pihak khusus Ukraina".
Aljazeera menyebutkan, badan intelijen Rusia mengatakan seorang wanita dan putrinya yang masih remaja tiba di Rusia pada Juli dan menghabiskan waktu satu bulan untuk mempersiapkan serangan dengan menyewa sebuah apartemen di blok perumahan yang sama dan meneliti gaya hidup Dugina.
Terduga penyerang berada di sebuah acara di luar Moskow pada Sabtu malam yang juga dihadiri Dugina dan ayahnya, sebelum melakukan pengeboman terhadap mobil Dugina , mereka kemudian melarikan diri dari Rusia ke Estonia, kata FSB.
Badan intelijen juga merilis video pengawasan keamanan dari tersangka pembunuh bersama dengan ID militernya, mengklaim dia milik resimen Azov Ukraina.
Tuduhan itu muncul setelah mantan politisi Rusia Ilya Ponomarev, yang sekarang tinggal di Ukraina, memposting video di YouTube Minggu malam yang mengatakan gerakan oposisi yang tidak dikenal, yang disebut Tentara Republik Nasional, melakukan serangan itu.
Analis pertahanan Pavel Felgenhauer mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban seputar pembunuhan itu.
“Apa yang mereka [FSB] katakan adalah ini adalah serangan yang ditargetkan terhadap anak perempuannya, bukan ayahnya. Saya merasa agak aneh, semuanya. Ini hal yang aneh," katanya.
Alexander Dugin adalah pendukung kuat Rusia yang mengirim pasukan ke Ukraina dan merupakan pendukung terkemuka konsep “dunia Rusia” , yaitu sebuah ideologi spiritual dan politik yang menekankan nilai-nilai tradisional, pemulihan kekuatan Rusia, dan persatuan semua etnis Rusia di seluruh dunia. .
Darya Dugina dikenai sanksi oleh AS pada bulan Maret karena pekerjaannya sebagai pemimpin redaksi United World International, sebuah situs web yang digambarkan Washington sebagai sumber disinformasi.