17 Remaja Calon Paskibra Diaspora Indonesia di AS Dilatih Perwira TNI
- tvOne/ Yanri Subekti (Amerika Serikat)
VIVA – Sebanyak 17 remaja berusia 13 hingga 18 tahun terlihat antusias mengikuti latihan baris berbaris. Mereka langsung dilatih oleh sejumlah perwira TNI dari seluruh angkatan yang berdinas di KBRI Washington DC.
Mereka adalah calon paskibra yang akan mengibarkan bendera merah putih pada upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI di KBRI Washington DC.
Meskipun sudah lama menetap di negeri Paman Sam, bahkan sebagian besar di antara mereka lahir dan besar di Amerika Serikat, mereka semangat mengikuti latihan ala militer Indonesia tersebut.
Para remaja itu dilatih secara khusus dan intensif oleh sejumlah perwira menengah dan tinggi yang sedang bertugas di KBRI Washington DC. Tim pelatih dari Atase Pertahanan RI Marsma TNI Tjahya Velang Migdiawan, Atase Darat RI Kolonel ARH Camas Sigit Prasetyo, Atase Laut RI Kolonel Laut (P) Yano Fernando Tuwaidan Wenas, Perwira FMS Letkol Lek Ridwan Yuni Setyanto dan Asisten Atase Pertahanan RI Mayor (Tek) Victor Julius Senjaya.
Latihan baris berbaris tersebut dilakukan sore hari dari pukul 5 hingga 8 malam, di halaman Wisma Indonesia, rumah dinas Duta Besar RI di Washington DC, di Tilden, Kota Washington DC, yang nantinya juga akan digunakan sebagai tempat upacara memperingati detik-detik proklamasi.
Meskipun latihan hanya tiga kali seminggu dan berlangsung hanya dua hingga tiga jam setiap latihan, namun selama kurang dari satu bulan, baris-berbaris dari para calon paskibra tersebut sudah terlihat rapi dan kompak.
Calon paskibra tersebut terseleksi dari sejumlah pendaftar yang diumumkan KBRI Washington DC pada awal Juni lalu. Mereka adalah anak dari staf atau pegawai KBRI, mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Amerika Serikat maupun anak-anak dari diaspora Indonesia yang lahir dan besar di negeri Paman Sam.
Mereka saat ini masih memiliki dua kewarganegaraan yaitu Amerika Serikat dan Indonesia. Pemerintah Indonesia masih memperbolehkan mereka untuk memiliki dwi kewarganegaraan hingga mereka berusia 18 tahun.
Di antara mereka, awalnya dipaksa orangtuanya untuk mengikuti program paskibra tersebut. Meski sebelumnya terasa asing dengan baris berbaris ala militer Indonesia serta melihat pelatih dengan seragam militer Indonesia, namun mereka akhirnya merasa senang dan bangga bisa mengikuti latihan tersebut.
Tahun ini, jumlah anggota paskibra jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya tiga orang.
Mereka tidak hanya dari Kota Washington DC tapi juga dari beberapa kota di negara bagian Maryland dan Virginia yang saling berbatasan, serta dari New York yang berjarak lebih dari 350 km.
Laporan Yanri Subekti (tvOne/ Amerika Serikat)