Armada Peretas Rusia Serbu Sistem Raksasa Senjata AS Lockheed Martin

Jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin dipajang di Berlin Air Show
Sumber :
  • AP Photo/Michael Sohn

VIVA Dunia – Kumpulan pelaku hacker 'peretas' atau hacktivist Rusia pada 1 Agustus 2022 lalu mengumumkan bahwa mereka mulai dan sedang melancarkan operasi peretasan dan pembocoran data terhadap perusahaan senjata besar milik Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin.

Putin Ngamuk Usai Drone Tempur Ukraina Hantam Daerah Muslim Rusia

Raksasa produsen senjata itu menjadi sasaran tim hacktivist Rusia yang menamakan dirinya Killnet dan para peretas mulai bergerilya mencoba menyerang situs web hingga sistem operasional Lockheed Martin sebagaimana dilansir dari Sputnik News, Rabu 10 Agustus 2022.

Kru kontraktor Lockheed Martin produsen senjata sedang beristirahat

Photo :
  • AP Photo/Wong Maye-E
Rudal Nuklir Korut Diduga Masuk ke Rusia Lewat Darat

Operasi peretasan besar-besaran itu diinformasikan oleh Killnet lewat kanal Telegram. Sementara hasil peretasan katanya antara lain sejumlah situs dan default terganggu seperti https://auth.p.external.lmco.com/ kemudian https://access.lockheedmartin.com dan http://insidelm.lockheedmartin.com lalu https://workbench.brassring.com. Bahkan yang berkaitan dengan sistem NASA juga diganggu yakni https://id.nasa.gov/uss/AUIDRetrieval.uss.

Killnet juga sempat mengunggah tangkapan gambar layar website Lockheed Martin yang muncul dengan keterangan 504 Error.

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

Killnet, kelompok peretas pro Rusia itu mendeklarasikan perang dan serangan terhadap Lockheed Martin dimulai sejak awal Agustus 2022. Alasannya tak lain karena raksasa senjata AS itulah yang memproduksi berbagai senjata canggih yag dipasok AS ke Uktraina, negara yang sedang diperangi Rusia saat ini. Termasuk rudal HIMARS yang memiliki sistem serangan beruntun yang diberikan AS untuk membantu Ukraina melawan pasukan Vladimir Putin.

Sementara itu diketahui perang antara Rusia dan Ukraina terus berlangsung. Sudah enam bulan lamanya yang menyebabkan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak. Rusia sendiri sudah berhasil merebut sejumlah wilayah khususnya di bagian timur.

Pasukan Rusia hingga kini masih berusaha merebut Ibu Kota Kiev namun belum berhasil. Pentagon, CIA dan Kantor Presiden AS sempat mengeluarkan data beragam tentang jumlah tentara Rusia yang tewas mulai dari 65.000 kemudian 75.000 dan belakangan disebut sekitar 80.000.

VIVA Militer: Mayat tentara Korea Utara yang tewas dalam perang di Rusia

Kim Kang Solat dan Belek Aganak, Tentara Korut yang Mati Bawa Dokumen Palsu

Ada seorang lagi tentara Korut tewas membawa dokumen palsu.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024