Latihan Militer di Wilayah Taiwan, China Klaim Sesuai Aturan

China meluncurkan rudal di lokasi yang tidak diketahui, Kamis 4 Agustus 2022.
Sumber :
  • Lai Qiaoquan/Xinhua via AP.

VIVA Dunia – Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China melakukan latihan militer dan kegiatan pelatihan di udara dan perairan sekitar pulau Taiwan. Aktivitas militer ini digelar besar-besaran China selama 4 hari, terhitung mulai Kamis hingga Minggu, 7 Agustus 2022.

Meng Xiang Qing, profesor di Universitas Pertahanan Nasional Tentara Pembebasan Rakyat, menjelaskan kepada CGTN rencana dan pentingnya latihan tersebut. Menurut Meng, latihan militer PLA diumumkan 38 jam sebelum dijadwalkan untuk dimulai. Dia menambahkan bahwa ini baik dalam norma-norma internasional.

"Saya yakin waktu latihan dan kegiatan pelatihan telah sesuai dengan norma internasional, di mana latihan langsung diumumkan biasanya tiga hari ke depan atau setidaknya 24 jam sebelumnya," kata Meng, dikutip dari CGTN, Jumat, 5 Agustus 2022.

VIVA Militer: Kapal selam tenaga nuklir kelas Han Type 091 militer China

Photo :
  • nationalinterest.org

Dia mengungkapkan, latihan itu untuk kapal bisa menyesuaikan rute mereka dan untuk memastikan warga sipil tidak akan terluka. "Pengaturan itu menunjukkan rasa tanggung jawab China," tuturnya.

Meng mengatakan latihan militer berbeda dari latihan yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir karena mencakup area yang lebih luas, lebih dekat ke pulau, dan melibatkan lebih banyak elemen militer dan diharapkan sangat efektif.

Meng juga menunjuk ke pengaturan yang ditargetkan dari penyebaran yang berbeda.

"Pertama, lihat bagian tenggara Pingtan. Itu bagian tersempit dari Selat Taiwan. Sekarang, lihat dua wilayah utara di lepas pantai Pelabuhan Keelong. Area ini bisa diblokir. Area timur pelabuhan menghadapi dua kunci pangkalan militer di Hualien dan Taitung. Mungkin ada serangan frontal penuh di pangkalan-pangkalan ini," ucapnya.

"Dua area kunci di selatan juga berada dalam jangkauan. Secara keseluruhan, keenam area tersebut membentuk semacam jerat. Ketika ikatan itu mengencang, itu seperti menahan pasukan separatis di pulau itu. Jadi latihan ini harus bekerja dengan sangat baik," sambungnya

VIVA Militer: Jet tempur Chengdu J-10 militer China menembakkan rudal

Photo :
  • eng.mod.gov.cn

Strategi Indo-Pasifik AS Menarget China

Lebih jauh, Meng menyebut kunjungan provokatif Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan dinilai sebagai lelucon terencana.

"Salah satu tujuannya adalah memasukkan Taiwan ke dalam kerangka ekonomi Strategi Indo-Pasifik, sebagai salah satu tujuan Kongres AS dalam dua tahun terakhir," kata Meng.

Ketika Presiden AS Joe Biden juga menetapkan rencana spesifik mengenai strategi Indo-Pasifik bulan lalu, Meng pikir strategi ini akan lebih menargetkan China.

Dia juga mengatakan bahwa AS seharusnya tidak mengirim sinyal yang salah kepada pasukan separatis di wilayah Taiwan.

Pemerintah China Berusaha Melakukan 'Konfuniasisasi' Islam di Tiongkok?

"Setiap kali ketegangan meningkat di wilayah Taiwan, militer AS akan mengerahkan peralatan militer penting di daerah itu, misalnya kelompok tempur kapal induk dan pesawat tempur. Tetapi tindakan seperti itu akan menjadi sinyal yang salah besar bagi pasukan separatis di pulau itu," ungkapnya

Sebelumnya juga Presiden China, Xi Jinping, telah memberikan peringatan kepada AS mengenai kunjungan tersebut. Namun Pelosi tetap melakukan perjalanan ke Taiwan. Beijing menganggapnya sebagai tindakan yang keras kepala dan berbahaya. 

Tisu Mice Berubah Jadi Nano, Intip Strategi Azkia Diva Hadapi Gempuran Banjirnya Produk China

Guardian melaporkan bahwa sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Wang Yi, berada di Phnom Penh, Kamboja, untuk pertemuan para Menlu dari kelompok Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Namun, Kementerian Luar Negeri China telah mengkonfirmasi bahwa Wang telah membatalkan pertemuan bilateral yang direncanakan dengan rekannya dari Jepang, Menlu Yoshimasa Hayashi.
 

Trump atau Harris, Siapa yang Akan Lebih Menguntungkan bagi Tiongkok?
Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Media AS Sebut Peretas China Sadap Telepon Pengacara Trump

FBI Amerika Serikat mengabari salah satu pengacara Donald Trump bahwa teleponnya telah disadap oleh peretas China, menurut laporan media yang mengutip sejumlah sumber.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024