Rusia Siap Bicara Soal Pengendalian Senjata Nuklir dengan AS

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden.
Sumber :
  • Foreign Policy

VIVA Dunia – Kremlin mengatakan, pada Selasa, 2 Agustus 2022, bahwa mereka siap untuk melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) mengenai pengendalian senjata nuklir, bahkan ketika Moskow dan Washington tetap terkunci dalam kebuntuan yang tegang atas tindakan Rusia di Ukraina.

Kim Kang Solat dan Belek Aganak, Tentara Korut yang Mati Bawa Dokumen Palsu

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengomentari pernyataan Presiden AS, Joe Biden, bahwa Washington terbuka untuk pembicaraan mengenai kesepakatan pengendalian senjata baru, untuk menggantikan perjanjian New START setelah berakhir pada 2026. Dia mengatakan bahwa negosiasi semacam itu sudah lama tertunda. New START adalah perjanjian pelucutan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia.

VIVA Militer: Ilustrasi persaingan senjata nuklir antara AS, Rusia, dan China

Photo :
  • Nikkei Asian Review
Putin Ngamuk Usai Drone Tempur Ukraina Hantam Daerah Muslim Rusia

Malansir dari AP, Rabu, 3 Agustus 2022, hanya beberapa hari sebelum New START akan berakhir pada Februari 2021, Rusia dan AS sepakat untuk memperpanjangnya selama lima tahun lagi.

Perjanjian tersebut, yang ditandatangani pada tahun 2010 oleh mantan Presiden AS Barack Obama dan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, membatasi setiap negara untuk tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir yang dikerahkan dan 700 rudal dan pembom yang dikerahkan, serta membayangkan inspeksi di tempat untuk memverifikasi kepatuhan.

Rudal Nuklir Korut Diduga Masuk ke Rusia Lewat Darat

Moskow dan Washington belum memulai diskusi tentang kemungkinan penggantian pakta itu sampai Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Sementara menyuarakan kesiapan untuk secara cepat menegosiasikan kerangka kontrol senjata baru untuk menggantikan New START, Biden menekankan dalam pernyataan pada hari Senin,1 Agustus 2022, bahwa agresi brutal dan tidak beralasan Rusia di Ukraina telah menghancurkan perdamaian di Eropa, dan merupakan serangan terhadap prinsip-prinsip fundamental ketertiban internasional.

“Dalam konteks ini, Rusia harus menunjukkan bahwa mereka siap untuk melanjutkan pekerjaan pengendalian senjata nuklir dengan Amerika Serikat,” tambahnya.

Dampak negatif

VIVA Militer: Ancaman senjata nuklir Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • express.co.uk

Saat ditanya tentang pernyataan Biden dalam konferensi pers dengan wartawan, Peskov menekankan bahwa Moskow telah berulang kali berbicara tentang perlunya memulai pembicaraan seperti itu sesegera mungkin, karena hanya ada sedikit waktu tersisa.

“Jika perjanjian itu berakhir tanpa diganti dengan kesepakatan yang solid, itu akan berdampak negatif pada keamanan dan stabilitas global, terutama di bidang pengendalian senjata,” kata Peskov.

“Kami telah menyerukan peluncuran pembicaraan lebih awal, tetapi sampai saat itu AS yang tidak menunjukkan minat dalam kontak substantif mengenai masalah ini.”

Dia juga menekankan bahwa negosiasi pakta kontrol senjata baru hanya dapat diadakan atas dasar saling menghormati dan mempertimbangkan kepentingan bersama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya