Nol COVID-19, Macau Buka Kembali Fasilitas Publik
- Freepik/lifeforstock
VIVA Dunia – Macau akan membuka kembali layanan publik dan fasilitas hiburan, serta mengizinkan makan di restoran mulai Selasa, 2 Agustus 2022, kata pihak berwenang. Pengumuman itu terjadi setelah Macau tidak menemukan kasus COVID-19 selama sembilan hari berturut-turut.
Melansir dari Channel News Asia, salon kecantikan, pusat kebugaran, dan bar juga akan diizinkan untuk kembali beroperasi, kata pemerintah dalam sebuah pernyataannya pada hari Senin 1 Agustus 2022. Otoritas kesehatan akan mewajibkan warga untuk memakai masker ketika mereka keluar, dan harus menunjukkan tes negatif virus corona dalam waktu tiga hari untuk memasuki sebagian besar tempat.
"Tidak ada kasus infeksi komunitas di Macau selama sembilan hari berturut-turut, dan risiko penyebaran virus corona telah sangat berkurang," kata Otoritas Kesehatan.
Bekas koloni Portugis itu telah melaporkan sekitar 1.800 infeksi sejak pertengahan Juni ketika dilanda wabah virus corona terburuk yang memaksa penutupan kasino dan mengunci sebagian besar kota.
Namun, Macau membuka kembali kasinonya pada 23 Juli 2022, saat pihak berwenang mulai melonggarkan tindakan tegas yang mengharuskan sebagian besar bisnis dan tempat tutup. Ini adalah pertama kalinya Macau harus bergulat dengan varian Omicron yang menyebar cepat.
Lebih dari 90 persen penduduk Macau telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19, tetapi pihak berwenang dengan cermat mengikuti mandat nol-COVID China yang berupaya untuk mengekang semua wabah dengan hampir menggunakan semua biaya, bertentangan dengan negara-negara lain di dunia yang sudah hidup dengan virus tersebut.
Kota ini hanya memiliki satu rumah sakit umum yang sudah terbebani bahkan sebelum pandemi. Sementara kasino Macau buka, kemungkinan tidak akan ada bisnis setidaknya selama beberapa minggu karena pembatasan ketat masih berlaku.
Sands China, Wynn Macau, MGM China, Galaxy Entertainment, SJM Holdings dan Melco Resorts adalah enam pemegang lisensi kasino saat ini di Makau. Lisensi mereka akan berakhir pada akhir tahun.
Mereka menanggung kerugian saat mereka bersiap untuk menawar lisensi baru dalam bisnis yang menghasilkan pendapatan US$36 miliar atau Rp535,5 triliun pada 2019, tahun terakhir sebelum pembatasan COVID-19 menghantam sektor ini.