Spanyol Laporkan Kasus Kematian Kedua Karena Cacar Monyet
- stat news
VIVA Dunia – Spanyol telah melaporkan kematian kedua dalam beberapa hari akibat cacar monyet, kata kementerian kesehatannya.
The Guardian menyebutkan Kementerian Kesehatan Spanyol tidak memberikan rincian tentang identitas dalam pernyataannya pada hari Sabtu. Ini melaporkan kematian pertamanya akibat penyakit itu pada hari dikutip 1 Agustus 2022.
Ini diyakini sebagai kematian pertama yang dikonfirmasi dari cacar monyet sejak wabahnya di Uni Eropa.
"Di antara 3.750 pasien cacar monyet, 120 dirawat di rumah sakit dan dua meninggal," kata kementerian itu dalam sebuah laporan, tanpa menyebutkan tanggal kematian kedua korban.
Dikatakan para korban adalah "dua pria muda", dan penelitian sedang dilakukan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi epidemiologis pada kedua kasus tersebut. Wabah cacar monyet global telah melihat lebih dari 21.00 kasus di hampir 80 negara sejak Mei 2022.
Ada 75 dugaan kematian di Afrika, sebagian besar di Nigeria dan Republik Demokratik Kongo, di mana bentuk cacar monyet yang lebih mematikan menyebar di Barat. Brasil juga melaporkan kematian terkait cacar monyet pada hari Jumat, 29 Juli 2022.
Pada hari Jumat, kementerian kesehatan Spanyol melaporkan bahwa 4.298 orang terinfeksi virus, menjadikannya negara Eropa dengan kasus cacar monyet tertinggi. Dari jumlah itu, sekitar 3.500 kasus adalah laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lain. Hanya 64 yang perempuan.
Otoritas kesehatan mengelola 5.300 vaksin yang diterima Spanyol dari skema pembelian vaksin bersama UE. Petugas kesehatan mengatakan itu jauh lebih sedikit daripada jumlah yang dibutuhkan untuk menutupi kelompok berisiko.
"Dengan penyebaran cacar monyet yang terus berlanjut di Eropa, kami memperkirakan akan melihat lebih banyak kematian," kata Catherine Smallwood, petugas darurat senior di WHO Eropa, dalam sebuah pernyataan.
Tujuannya perlu “menghentikan transmisi dengan cepat di Eropa dan menghentikan wabah ini”, katanya.
Smallwood menekankan bahwa dalam banyak kasus penyakit itu sembuh sendiri tanpa perlu pengobatan.
“Alasan biasa pasien mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit termasuk bantuan dalam mengelola rasa sakit, infeksi sekunder, dan dalam sejumlah kecil kasus kebutuhan untuk mengelola komplikasi yang mengancam jiwa seperti ensefalitis,” jelasnya dalam sebuah pernyataan.
WHO Sabtu lalu menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
Cacar monyet telah menjadi endemik di beberapa bagian Afrika selama beberapa dekade. Menyebarnya ke Eropa dan Amerika Utara dihubungkan oleh para ahli ke dua kasus awal di Belgia dan Spanyol.
Cacar monyet menyebar terutama melalui kontak kulit-ke-kulit, tetapi juga dapat ditularkan melalui seprai yang digunakan oleh seseorang dengan cacar monyet.
Gejalanya meliputi demam, nyeri tubuh, kedinginan, kelelahan, dan gatal-gatal. Penyakit ini relatif ringan pada banyak pria. Tetapi orang bisa menular selama berminggu-minggu, dan akibatnya rasa kulit bisa sangat menyakitkan.