Pidato Terakhir Boris Johnson 'Nyeleneh': Hasta La Vista Baby
- dailymail.co.uk
VIVA Dunia  – Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menyampaikan pidato terakhirnya di gedung Parlemen Inggris pada Rabu, 20 Juli 2022. Dalam pidato tersebut, Johnson menyampaikan bahwa semua misinya saat menjadi PM Inggris telah terlaksana dengan baik.
"Misi sebagian besar tercapai, untuk saat ini saya ingin berterimakasih pada semuanya," kata Johnson di depan semua pejabat Inggris, dikutip dari CNN International, Kamis 21 Juli 2022.
Johnson juga mengucapkan perpisahan terakhirnya dengan semua pejabat Inggris dengan melontarkan kalimat "Hasta La Vista Baby". Itu adalah ungkapan Arnold Schwarzenegger di film Terminator 2, yang artinya Selamat Tinggal.
Dalam kesempatan itu, Johnson memuji apa yang dia sebut pencapaiannya - memimpin Inggris keluar dari Uni Eropa dan melalui COVID-19, serta mendukung Ukraina melawan invasi Rusia. "Misi sebagian besar tercapai, untuk saat ini," ungkapnya.
Ia berpesan kepada pemerintah setelahnya agar tetap berhubungan baik dengan Amerika Serikat. "Pertahankan kebebasan dan demokrasi di mana-mana," ujar Boris Johnson.
Johnson mengucapkan terima kasih kepada semua rekan kerja, staf, kolega dan teman yang selama ini turut mendampinginya selama menjabat sebagai PM Inggris.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua staf yang luar biasa, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua teman dan kolega saya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman terhormat saya, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk semua orang di sini dan hasta la vista baby, terima kasih," ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah oleh seluruh pejabat Inggris yang hadir di dalam gedung Parlemen.
Sebelumnya, Johnson mengumumkan pengunduran dirinya sebagai PM Inggris pada Kamis, 7 Juli 2022. Dalam pidatonya, di depan Downing Street, Johnson menyesal tidak dapat menyelesaikan semua tugasnya.
Saat menjabat, Johnson diterpa isu terkait skandal-skandalnya yang meluas ke seluruh negeri, terutama skandal partygate, tetapi dia tidak mengakui tuduhan itu secara langsung.
PM Inggris itu melalui krisis demi krisis selama bertahun-tahun. Dalam beberapa bulan terakhir, perdana menteri telah menghadapi rentetan kritik dari semua pihak atas perilakunya dan pemerintahannya, termasuk pesta-pesta ilegal yang melanggar penguncian yang diadakan di kantornya di Downing Street, di mana dia dan yang lainnya didenda.