Gudang Amunisi Dihancurkan Ukraina Memotong Power Rusia
- Telegram channel NEXTA via Kyev Post
VIVA Dunia – Departemen Kepolisian distrik Nova Khakovka di wilayah Kherson pada Senin 18 Juli 2022, mengkonfirmasi ledakan yang terjadi di sebuah gudang amunisi yang disebut digunakan oleh para penjajah merujuk kepada Rusia.
Hal ini menyusul ledakan besar-besaran di area yang sama pada pekan lalu. Pada 12 Juli 2022, komando operasional Ukraina juga mengkonfirmasi penghancuran gudang Rusia yang berisi amunisi.
“Menurut hasil misi penembakan oleh unit roket dan artileri kami, musuh kehilangan 52 militan, peluncur roket, howitzer Msta-B, mortir, tujuh unit kendaraan lapis baja dan kendaraan bermotor, di gudang amunisi di Nova Kakhovka," disampaikan dalam pesan resmi kepolisian di wilayah tersebut dikutip dari Kyiv Post, Selasa 19 Juli 2022.
Truk-truk militer mengangkut pasukan Rusia
- AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Kali ini bukan pertama kalinya sebuah gudang berisi amunisi Rusia meledak di wilayah pendudukan Rusia di Ukraina. Pihak Ukraina melaporkan bahwa rudal dari sistem HIMARS menyebabkan ledakan besar.
Ukraina menerima senjata baru tersebut dari Amerika Serikat (AS), pada bulan Juni, yang memungkinkan Angkatan Darat Ukraina menembak jarak yang lebih jauh.
Intelijen Ukraina secara aktif bekerja untuk mengidentifikasi situs penyimpanan amunisi Rusia, peralatan militer, area akumulasi senjata dan rute pasokan untuk unit canggih Rusia.
Rusia Hancurkan Kota Vinnytsia Ukraina Dengan Rudal, 23 Tewas dan 100 Lainya Luka-Luka.
- Ukrainian Emergency Service via AP.
"Hal ini diperlukan untuk menghancurkan sumber daya Rusia tepat di medan perang dan untuk menurunkan kecepatan ofensif Federasi Rusia," kata perwakilan intelijen Ukraina, Vadym Skibytskyi.
Dia mencatat bahwa pihak Rusia telah menilai bahaya dan karena itu mulai memindahkan gudangnya lebih jauh dari garis depan.
Prajurit Ukraina memandangi kehancuran akibat serangan militer Rusia di Kharkiv
- AP Photo/Andrii Marienko
Akibatnya, waktu transportasi untuk senjata Rusia menjadi dua kali lipat. Hal ini berarti mereka perlu menggandakan jumlah truk untuk mempertahankan kecepatan pengiriman senjata yang diperlukan.
