Kemiripan Tumbangnya Rezim Rajapaksa Sri Lanka dan Soeharto 1998

Pidato pengunduran diri presiden Soeharto tahun 1998
Sumber :
  • golkarpedia.com

VIVA Dunia – Rakyat Sri Lanka ngamuk dan menduduki kantor Perdana Menteri sebagai wujud rasa kecewa serta luapan emosi. Mereka menuntut Presiden Sri Lanka saat itu Gotabaya Rajapaksa untuk mundur dari posisinya karena dianggap sebagai aktor utama kebangkrutan negara.

Prabowo Bidik Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Airlangga Ungkap Indonesia Pernah Zaman Soeharto

Hingga pada Jumat, 15 Juli 2022, Parlemen Sri Lanka resmi menerima pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa. Pengunduran diri ini resmi mengakhiri dinasti keluarga Rajapaksa yang telah berkuasa hampir 20 tahun di Sri Lanka.

Indonesia ternyata juga pernah mengalami peristiwa kelam di tahun 1998. Ketika demonstran menduduki gedung dewan dan menuntut Presiden Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun untuk mundur karena dianggap telah gagal menjalankan tugasnya sebagai kepala negara dan tersandung kasus korupsi, kolusi, nepotisme atau KKN.

Sederet Perkataan Gus Dur yang Kini Jadi Kenyataan, No 5 Baru Terjadi

Nah, berikut VIVA telah merangkum beberapa sumber mengenai kemiripan peristiwa kelam yang pernah terjadi di Indonesia dengan Sri Lanka.

1. Krisis ekonomi

Jelang Dilantik, Prabowo Ungkapkan Syukur ke Semua Presiden dari Soekarno hingga Jokowi

Sri Lanka:

Krisis ekonomi di Sri Lanka saat ini jadi perhatian dunia. Salah satu penyebab krisis tersebut adalah utang luar negeri yang melimpah dan tak mampu dibayar oleh Sri Lanka.

Untuk memenuhi pasokan bahan bakar, Sri Lanka sangat bergantung pada impor. Namun sejak awal tahun ini, negara itu kesulitan membayar biaya impor minyak dan gas. Ini penyebab setiap sektor perekonomian Sri Lanka melambat.

Tidak hanya itu, makanan, obat-obatan, kebutuhan pokok lain di Sri Lanka juga terbatas, menyebabkan harga-harga membumbung tinggi. Para pengunjuk rasa menyalahkan elit politik atas krisis ekonomi yang terjadi di negara itu.

Indonesia:

Melansir dari BPHN, tepatnya pada Juli 1997, krisis moneter melanda negara di Asia Tenggara dan Indonesia menjadi salah satu korban terparah dari bencana ekonomi ini. 

Pemerintah Indonesia sendiri mengambil langkah "gawat darurat" dengan melikuidasi 16 bank pada 1 November 1997. Namun, hingga memasuki Januari 1998 keadaan semakin memburuk.

Dalam perkembangannya, krisis moneter yang telah membuat harga harga melambung itu berkembang menjadi krisis ekonomi bahkan krisis multidimensional.

2. Anjloknya nilai tukar mata uang terhadap dolar

Sri Lanka:

Menurut bank sentral Sri Lanka, angka inflasi tahunan di negara itu lebih dari 50%. Bahkan, inflasi pangan mencapai 80%. Nilai tukar mata uang Sri Lanka, rupee juga terjun bebas sejak Gotabaya Rajapaksa menjabat sebagai presiden pada November 2019

Mengutip laporan convertworld, pada Senin, 18 Juli 2022. Satu LKR adalah 0,0028 USD dan satu USD adalah 359,3246 LKR.

Indonesia: 

Serupa, di awal tahun 1998 nilai tukar rupiah terhadap dollar merosot dari Rp 2.400,00 ke Rp 16.000,00 per US $1. Pada 15 Januari 1998, di bawah tekanan IMF, Soeharto menandatangani letter of intent yang berisi 50 butir kesepakatan. Butir-butir kesepakatan itu, antara lain revisi RAPBN 1998/199.

3. Menduduki tempat penting pemerintahan

Sri Lanka:

Sebelumnya ramai diberitakan, ribuan pengunjuk rasa yang marah, berhasil menduduki istana presiden Gotabaya Rajapaksa. Di tengah kericuhan itu, Rajapaksa berhasil kabur, dan hingga kini Rajapaksa masih berpindah pindah tempat.

Beberapa video juga memperlihatkan ribuan pengunjuk rasa sedang menyerbu istana presiden Sri Lanka, terlihat juga mereka tidur di Kasur istana itu dan ada pula yang mandi serta melakukan aktivitas lainnya.

Indonesia:

Pada 18-19 Mei 1998, puluhan ribu mahasiswa yang berunjuk rasa berhasil menduduki gedung MPR/DPR.  Mereka datang dengan bus carteran dan bus resmi universitas masing-masing. Mereka bukan saja memadati pelataran gedung MPR/DPR, melainkan juga menaiki kubah gedung. Mereka bertekad untuk tidak keluar dari gedung MPR/DPR hingga Soeharto diturunkan. 

Bedanya, Soeharto saat itu tetap memilih berada di dalam negeri dan mendelegasikan tugas kepresidenan kepada wakilnya, BJ Habibie.  

4. Menuntut presiden untuk mundur

Sri Lanka:

Dilansir dari BBC.com, Sri Lanka beberapa bulan terakhir mengalami krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade. Rakyat menilai buruknya situasi karena pemerintahan Rajapaksa yang tak beres dan menuntut Rajapaksa untuk mundur dari posisinya sebagai pemimpin negara.

Indonesia:

Saat itu masa yang menduduki gedung MPR/DPR menyampaikan tiga hal, yakni: desakan agar dilakukan reformasi secara total. Kemudian, adanya keinginan rakyat agar Presiden Soeharto mengundurkan diri. Terakhir, desakan dilaksanakannya Sidang Istimewa MPR.

5. Presiden mengundurkan diri

Sri Lanka: 

Pada Kamis, 14 Juli 2022, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengirimkan surat pengunduran diri melalui email kepada ketua parlemen. Setelah beberapa hari tidak ada kabar, dan melarikan diri ke berbagai negara, akhirnya pada hari Jumat, 15 Juli 2022, Presiden Gotabaya Rajapaksa secara resmi mundur dari jabatannya.

Indonesia: 

Bertempat di ruang Credentials Istana Merdeka pada Kamis pagi 21 Mei 1998 setelah sebelumnya bertemu dengan pimpinan MPR/DPR selama lima menit. Di hadapan para wartawan, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya.

Seusai Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya, B.J. Habibie mengucapkan sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya