Terkuak! Ini Penyebab Meninggalnya Ivana Trump
- AP Photo/Evan Agostini
VIVA Dunia – Ivana Trump mantan istri dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump meninggal dunia, pada Kamis 14 Juli 2022. Menurut pemeriksaan medis kota New York, Ivana meninggal karena luka tumpul pada batang hidungnya.
Melansir dari BBC, Minggu 17 Juli 2022, mereka menambahkan bahwa kematian wanita berusia 73 tahun itu tidak disengaja. Laporan di media AS mengatakan dia meninggal setelah jatuh dari tangga di apartemennya di New York City.
Ivana Trump, yang lahir di Cekoslowakia, menikah dengan mantan presiden AS itu pada 1977, kemudian mereka bercerai 15 tahun kemudian pada 1992.
"Dia adalah wanita yang luar biasa cantik, dan luar biasa, yang menjalani kehidupan yang hebat dan inspiratif," kata Trump.
Pernikahan Trumo dan Ivana dikaruniai tiga orang anak yakni Donald Jr, Ivanka dan Eric Trump. Donald dan Ivana Trump adalah figur publik terkemuka di New York pada 1980-an dan 1990-an, dan perpisahan mereka menjadi perhatian publik yang intens.
Ivana Trump
Setelah perpisahan mereka, Trump melanjutkan untuk meluncurkan lini produk kecantikan, pakaian, dan perhiasannya sendiri. Dia dipuji karena membesarkan anak-anak mereka dalam memoarnya tahun 2017 Raising Trump.
"Dia (Trump) membuat keputusan tentang pendidikan, kegiatan, perjalanan, penitipan anak, dan tunjangan mereka hingga kuliah."
Dalam buku itu, dia menambahkan bahwa hubungannya dengan Trump telah membaik. Sejak perceraian mereka, dan mengatakan dia berbicara dengannya seminggu sekali.
Keluarga Trump memuji Ivana sebagai sosok kekuatan dalam bisnis, atlet kelas dunia, kecantikan yang bersinar, dan ibu serta teman yang peduli.
"Ivana Trump adalah seorang yang selamat. Dia melarikan diri dari komunisme dan memeluk negara ini," kata keluarga Trump dalam pernyataannya.
"Dia mengajari anak-anaknya tentang ketabahan dan ketangguhan, kasih sayang dan tekad," tambahnya.
Sempat Dicabut Biden, Presiden Trump Tetapkan Lagi Houthi sebagai Organisasi Teroris
Presiden AS Donald Trump kembali menetapkan kelompok Houthi Yaman sebagai organisasi teroris asing, setelah Joe Biden sempat mencabutnya status itu.
