Konflik Berlanjut, 7 Anak Tewas dalam Ledakan di Togo

Afrika misi perdamaian
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Dunia – Tujuh anak tewas dalam ledakan di Margba, sebuah desa di Prefektur Tone, di Savanna, wilayah paling utara negara Togo, yang berada dalam keadaan darurat sejak Juni lalu.

Israel Tahan 270 Anak Palestina dengan Kondisi Memprihatinkan, Menurut Komisi Urusan Tahanan

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir Aljazeera, tentara Togo mengatakan ledakan hari Minggu itu menyebabkan kematian tujuh anak dan melukai dua lainnya tetapi tidak memberikan rincian lainnya. Para korban berusia antara 14 dan 18 tahun.

Selain itu, terdapat sumber medis yang berasal dari rumah sakit daerah di Dapaong, mengatakan kepada Reuters secara anonim.

Putin Tandatangani Revisi Doktrin Nuklir Rusia, Tak Lagi sebagai “Upaya Terakhir”

"Penyelidikan dibuka untuk mengklarifikasi keadaan ledakan ini dan mengidentifikasi para pelakunya," tambah pernyataan itu.

Anak-anak muda itu pulang ke rumah pada malam hari dari perayaan hari raya Idul Adha.

Balas Dendam, Hizbullah Tembakan Ratusan Rudal ke Wilayah Israel

Ada kekhawatiran di antara penduduk setempat bahwa ledakan itu mungkin dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang secara bertahap memasuki negara itu dari negara tetangga Burkina Faso, yang telah menjadi pusat konflik di Sahel.

Sejak 13 Juni, wilayah Savannah berada dalam keadaan darurat sejak 13 Juni menyusul dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Faure Gnassingbe menyusul serangan mematikan terhadap tentara Togo.

"Keputusan itu diambil setelah dua serangan teroris yang dilakukan di bagian utara negara ini dalam kurun waktu enam bulan (10-11 November 2021 dan 10-11 Mei 2022) terhadap Operasi Koundjoare," demikian pernyataan Presiden Faure di itus resmi pemerintah Gnassingbe.

Pernyataan itu juga mengatakan keputusan itu diperlukan "untuk memfasilitasi penyampaian layanan publik dan pasukan pertahanan dan keamanan yang lebih baik," tambah pernyataan itu.

Pihak berwenang di Togo mendirikan Operasi Koundjoare, sebuah pos militer di Koundjoare sebagai bagian dari upaya untuk menggagalkan kemungkinan gerakan kelompok bersenjata di Burkina Faso untuk menyelinap ke negara itu.

Dalam serangan Mei, delapan tentara tewas dan 13 lainnya terluka di sebuah pos keamanan di wilayah Kpendjal di wilayah sabana oleh orang-orang bersenjata tak dikenal.

November tahun lalu, pasukan keamanan menangkis serangan serupa oleh orang-orang bersenjata tak dikenal yang diyakini pemerintah berasal dari Burkina Faso.

Sejak serangan Mei dan pengumuman keadaan darurat, tentara semakin meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut dan meminta penduduk untuk bekerja sama dalam upaya mengatasi ketidakamanan yang meningkat.

Para ahli di wilayah tersebut telah meminta perhatian baik dari para pemimpin negara bagian dan masyarakat lokal, karena lebih banyak insiden bermunculan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya