5 Fakta Bajak Laut Somalia yang Sadis dan Ditakuti Pelaut

Perompak Somalia
Sumber :
  • www.guardian.co.uk

VIVA Dunia –  Pernah menonton film tentang bajak laut atau perompak? Mereka memiliki "pekerjaan" menjarah dan mencuri dari kapal - kapal yang mereka lewati. Nah, tak hanya di film, dalam dunia nyata ada sebuah kelompok bajak laut yang ditakuti oleh para pelaut dan nahkoda kapal.

7 Fakta Menarik di Balik Lagu Solo Jennie Blackpink ‘Mantra’ yang Wajib Kamu Tahu

Mereka adalah perampok dari Somalia. Aksi mereka yang cepat, tepat dan agak sadis membuat mereka ditakuti. Bahkan, film yang menceritakan tentang mereka pernah diangkat ke layar lebar berjudul Maersk Alabama pada 2009 dan dibintangi oleh Tom Hanks.  Perompak Somalia ini sulit untuk diajak bernegosiasi dan mereka mau hanya menjarah dan mendapatkan banyak uang. 

Berikut 5 fakta mengenai mereka : 

Fakta Aksi Brutal Pembubaran Diskusi Kemang, Dipersiapkan Matang hingga Sekuriti Hotel Dianiaya

Awalnya Nelayan Biasa

ilustrasi nelayan.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Membongkar Mitos dan Fakta BPA yang Dianggap Berbahaya bagi Kesehatan

Awalnya mereka mengaku sebagai penjaga laut Somalia karena maraknya illegal fishing. Namun lambat laun mereka mulai merampok kapal apa saja yang melintas. Bahkan kapal dari PBB yang membawa bahan makanan bagi penduduk Somalia pun dijarah. Sejak saat itu mereka bisa menghasilkan jutaan dolar dari merampok kapal barang yang memiliki nilai fantastis.

Pada awalnya, Somalia merupakan negara yang mampu memberi lapangan pekerjaan pada warganya. Namun, di 1970, negara ini mulai dilanda kekeringan yang cukup parah. Ditambah lagi dengan krisis ekonomi dan perang saudara yang juga membuat masyarakat Somalia pontang-panting. Bencana kemiskinan dan kerasnya kehidupan saat itu membuat nelayan mulai banting stir menjadi bajak laut.

Agak susah membedakan nelayan dan perompak, namun, cara paling mudah membedakan mereka adalah dengan melihat di dalam kapal, jika membawa senjata api dan senjata tajam, maka mereka adalah perompak karena nelayan tak mungkin membawa senjata seperti itu. 

Merasa Mereka Robinhood

Perompak Somalia

Photo :
  • www.guardian.co.uk

Pernah dengar cerita Robinhood? Seorang pria yang mencuri namun hasil jarahan dibagikan kepada rakyat miskin dan membutuhkan. Nah, para bajak laut Somalia ini merasa diri mereka terinsipirasi dari Robinhood. Mereka selalu menganggap diri mereka benar meski melakukan pencurian dan penjarahan adalah sebuah kesalahan. 

Law-less

Perompak Somalia

Photo :
  • Getty Images

Perompak Somalia ini susah dihentikan karena mereka menjarah di laut Internasional. Secara hukum, wilayah laut internasional yang sering mereka digunakan untuk menjarah itu benar-benar lawless atau tak ada hukum yang berlaku. 

Sementara itu, Somalia sendiri tidak terlalu memperhatikan keadaan lautnya, karena para warga dan pemerintahnya memiliki kesibukan lain seperti ekonomi, kesehatan dan lainnya yang "dianggap" lebih penting dibanding mengurusi para perompak. 

Mudah Dilakukan

Pasukan AL Australia menyerbu kapal yang dibajak perompak Somalia.

Photo :
  • Royal Australian Navy

Menjadi perompak Somalia bukan hal yang sulit, maka dari itu banyak warga Somalia yang ingin jadi perompak. Mereka hanya perlu memiliki senapan, kapal, ataupun perahu boat yang tak terlalu besar. Selanjutnya mereka tinggal nongkrong di lautan dan menunggu kapal-kapal pengangkut barang yang melintasi wilayah lautan di Somalia.  

Apalagi, banyak kapal kapal kargo intenasional yang akan lewat, mereka tinggal menodongkan senjata, menjarah, mencuri, atau meminta uang tebusan agar kapal yang mereka jarah bisa bebas. 

Penghasilan Fantastis

ilustrasi uang.

Photo :
  • U-Report

Selain karena mudah jadi perompak, penghasilan yang mereka dapatkan sangat fantastis. Satu kelompok perompak rata-rata mampu membawa pulang 150 juta dolar per tahun. Atau setiap anggota perompak akan mendapatkan 2 juta dolar per tahun. Para orang tua mendorong anak anaknya yang masih muda untuk jadi perompak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya