Maladewa Sempat Tolak Pesawat Rajapaksa Mendarat
- AP Photo/Eranga Jayawardena
VIVA Dunia – Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, melarikan diri ke Maladewa. Dia menggunakan pesawat militer untuk lari dari negaranya di tengah krisis ekonomi yang mencekik.
Sesampainya di Maladewa, pesawat yang ditumpangi oleh Rajapaksa sempat ditolak untuk mendarat di negara Pulau Samudra Hindia itu.
Sumber di ibu kota Maladewa, Male, mengkonfirmasi kepada Nikkei bahwa pesawat Rajapaksa mendarat di Bandara Internasional Velana sekitar pukul 02:50 waktu setempat, dan detail keamanan khusus dikirim untuk menyambut presiden Sri Lanka.
Pihak berwenang Maladewa awalnya menolak untuk mengizinkan pesawat Rajapaksa untuk mendarat, tetapi pada akhirnya memberikan izin setelah mantan presiden dan juru bicara Maladewa Mohamed Nasheed, berdiskusi dan mendengar permintaan dari Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe.
Melansir dari Nikkei, Rabu 13 Juli 2022, tempat persembunyian Rajapaksa bersama istri dan anaknya masih belum jelas di mana dan berapa lama Rajapaksa akan tinggal di Maladewa.
Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, melarikan diri ke Maladewa Rabu pagi, beberapa jam sebelum dia akan mengajukan pengunduran dirinya. Ribuan pengunjuk rasa telah menekannya selama berbulan-bulan untuk mundur.
Warga Sri Lanka menyalahkan pemerintahan Presiden Rajapaksa atas krisis ekonomi terburuk mereka dalam beberapa dasawarsa.
Selama berbulan-bulan warga Sri Lanka berjuang dengan pemadaman listrik setiap hari dan kekurangan kebutuhan pokok seperti bahan bakar, makanan dan obat-obatan.
Pemimpin yang menikmati kekebalan dari penuntutan saat dia menjadi presiden, diyakini melarikan diri ke luar negeri sebelum mengundurkan diri untuk menghindari kemungkinan penangkapan oleh pemerintahan baru.
Kepergian presiden mengancam kekosongan kekuasaan potensial di Sri Lanka, yang membutuhkan pemerintahan yang berfungsi untuk membantu untuk memperbaiki kehancuran finansial di negara itu.