Prancis Larang Penyebutan "Steak" Untuk Jenis Steak Vegetarian
- beachraider
VIVA Dunia – Pilihan hidup dan hal untuk dikonsumsi memang hak pribadi setiap orang, baik itu vegan, vegetarian, dan omnivor atau pemakan daging. Gaya hidup vegetarian memang dewasa ini sangat bertumbuh peminatnya, bahkan mereka sering membuat dan mengolah bahan makanan dari nabati menjadi daging palsu, ketika rindu rasa dan aroma dari steak daging.
Biasanya, bahan dasar dibuat dari tahu, tempe atau kentang dan diberi flavor dan aroma steak yang smoky. Hal ini pun banyak dijumpai di restoran di seluruh dunia, bahkan Indonesia.
Nah, untuk kamu yang akan berkunjung ke Prancis dan seorang vegetarian, kamu tak akan bisa menemukan hal tersebut lagi di negara ini. Pasalnya, Prancis sudah melarang label steak vegetarian disematkan pada makanan tersebut. Peraturan ini sudah keluar saat Kamis, 7 Juli 2022 lalu dan akan segera berlaku pada 1 Oktober 2022 mendatang.
Menurut peraturan resmi yang diterbitkan pada Kamis lalu dikutip dari food and wine.com , alternatif daging nabati tidak akan lagi dapat memberi label produk mereka sebagai steak atau sosis di Prancis. Ternyata, peraturaan ini telah ditunggu-tunggu oleh pihak industri daging karena semakin banyak produk berbasis sayuran yang menghancurkan pasar mereka.
Jean-François Guihard, Kepala Asosiasi Perdagangan Peternakan dan Pengepakan daging Interbev Prancis, mengutip dari AFP berkata bahwa langkah tersebut adalah untuk transparansi dan tidak mungkin lagi menggunakan istilah yang tepat untuk sektor yang secara tradisional terkait dengan daging dan ikan untuk menunjuk produk yang bukan dari "dunia" hewan.
"Langkah penting dalam mendukung transparansi informasi bagi konsumen, serta pelestarian produk dan pengetahuan kami," ungkapnya.
Peraturan dan larangan tersebut berlaku untuk produk yang dibuat di Prancis, tetapi tidak untuk barang-barang yang diproduksi di mitra dagang Prancis di Eropa, yang mendorong seruan serikat-serikat petani lain agar Paris mendorong masalah tersebut di Brussel.
Keputusan ini disahkan hanya beberapa hari setelah pemerintah Afrika Selatan mengeluarkan larangan serupa, pada produsen tanpa daging menggunakan nama dan terminologi "diresepkan dan dicadangkan untuk produk daging olahan.
" Departemen Pertanian, Reformasi Lahan, dan Pembangunan Pedesaan Afrika Selatan (DALRRD) juga telah memerintahkan Badan Keamanan Pangan untuk menyita produk nabati apa pun di rak-rak toko yang menggunakan istilah "berdaging" yang sekarang dilarang untuk menggambarkan produk mereka.