5 Negara yang Pernah Mengalami Kebangkrutan, Sri Lanka Terbaru

Warga Sri Lanka turun ke jalan menuntut presiden Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri.
Sumber :
  • AP Photo/Amitha Thennakoon.

VIVA Dunia - Negera yang pernah mengalami kebangkutan. Kegagalan membayar utang kepada peminjam serta pengumuman resmi bahwa suatu negara tidak mampu untuk membayar, maka bisa dipastikan negara tersebut terancam kebangkrutan, seperti halnya yang dialami oleh negera Sri Lanka.

Hampir setelah di negara eropa, 40 persen di negara-negara Afrika dan 30 persen di negara-negara Asia telah mengalami kebangkrutan. Namun ada beberapa yang sering mengalami kebangkuratn yaitu negera Ekuador, negera tersebut telah mengalami kebangkutan selama 10 kali.

Selain Ekuador, ada beberapa negara yang sering mengalami kebangkuran yaitu, Brasil, Meksiko, Uruguay, Chili, Kosta Rika, Spanyol dan Rusia telah mengalami kebangkuratn selama sebilan kali.

Berikut beberapa negara yang pernah mengalami kebangkrutan, seperti dilansir dari The Business Standard, sebagai berikut:

1. Sri Lanka

Pengunjuk rasa menyerbu Istana Presiden Sri Lanka

Photo :
  • Twitter @iam_jniest

Sri Lanka menjadi negara terbaru yang mengalami kebangkrutan negara karena gagal mengembalikan pinjaman luar negeri. Sehingga membuat rakyat Sri Lanka turun kejalanan untuk melakukan demo besar-besaran.

Perdana Menteri baru Lanka Ranil Wickremesinghe mengakui kebangkrutan dan mengatakan kepada parlemen bahwa krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya akan bertahan lama sampai akhir tahun.

Sri Lanka tidak mampu membayar utang luar negeri sebesar 51 miliar dolar atau setara dengan Rp765 triliun. Pemerintah Sri Lanka telah mengumumkan pada bulan April telah gagal membayar utang, selain itu juga pemerintah Sri Lanka sedang bernegosiasi dengan IMF 'Dana Moneter Internasional' untuk kemungkinan bailout atau dana talang.

2. Lebanon

Aksi demonstrasi massa di Lebanon

Photo :
  • Sky News Arabia

Lebanon mengalami krisis pada akhir tahun 2019 setelah pemerintah mengumumkan pajak baru yang diusulkan, termasuk biaya bulanan untuk pengguna Whatsapp yang harusnya gratis menjadi berbayar sebesar 6 dolar atau setara dengan Rp90 ribu. Langkah tersebut membuat marah sebagian penduduk Lebanon, hingga sampai turun ke jalanan.

Pada Maret 2020, Lebanon gagal membayar utang yang sangat besar yaitu 90 miliar dolar atau setara dengan Rp1.350 triliun. Ini merupakan utang tertinggi di dunia. Dengan mata uang yang menurun 90 persen. Bank Dunia menyatakan Lebanon menempati utang tertinggi dan terburuk dalam sejarah dunia.

Pada April 2020, Wakil Perdana Menteri pemerintah Lebanon Saadeh al-Shami mengumumkan kebangkrutan negara dan Bank Sentral Lebanon.

3. Argentina

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

Presiden Argentina, Alberto Fernandez.

Photo :
  • Twitter/Alberto Fernandez.

Mungkin orang awam tidak akan menyangka bahwa negara sebesar Argentina pernah mengalami kebangkrutan. Korupsi besar-besaran yang pernah terjadi di negara ini menjadi salah satu penyebab bangkrutnya Argentina. Tahun 2001, Argentina dinyatakan bangkrut karena gagal membayar utang negara sebesar 100 miliar dolar atau setara dengan Rp1.440 triliun.

Daftar 33 Negara yang Hadir di Pelantikan Prabowo-Gibran

Kemudian tingkat pengangguran juga melonjak sampai 25 persen. Diperkirakan nyaris 40 ribu orang menjadi tunawisma baru dan bertahan hidup dengan cara mengais-ngais sampah. Argentina mengajukan utang ke IMF 'Dana Moneter Internasional' untuk mengatasi krisis ekonomi yang pernah terjadi saat itu. Krisis terjadi karena kenaikan inflasi yang signifikan sehingga mata uangnya anjlok 40 persen.

4. Meksiko

Permintaan dari Negara Maju Turun Bakal Jadi Tantangan Industri Batu Bara

Aksi heroik bocah berusia 12 tahun yang coba menghentikan demonstrasi anti pernikahan sesama jenis di Meksiko.

Photo :
  • Metro.co.uk

Pada 1982 Meksiko gagal membayar utang negara senilai 80 miliar dolar atau di koneksikan dengan mata uang sekarang sekitar Rp1.198 triliun. Utang publik tumbuh dengan pesat karena program ekspansi fiskal besar-besaran dari pemerintahan Luis Echeverria.

Menyusul guncangan minyak pada akhir 1970-an dan kondisi ekonomi yang memburuk, peso Meksiko turun 50 persen, tetapi pemerintah masih tidak dapat membayar hutangnya, menyebabkan Meksiko gagal membayar pinjaman Amerika Serikat dan IMF 'Dana Moneter Internasional'.

Lima tahun berikutnya, PDB Meksiko turun 11 persen dan memicu Krisis Utang Amerika Latin, yang membuat negara-negara di seluruh kawasan tidak dapat membayar utang luar negeri mereka.

5. Venezuela

Presiden Venezuela Nicolas Maduro

Photo :
  • Video CNN

Venezuela merupakan salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia. Sebagai negara yang dianugerahi tambang besar, Venezuela juga menggantungkan pendapatannya sekitar 95 persen dari penjualan minyak. Apalagi ketika itu, harga minyak sedang tinggi. Sehingga pemerintah tidak terlalu memperhatikan sektor lainnya.

Akan tetapi keadaan terbalik, saat harga minyak dunia turun drastis dan salah pengelolaan dari hasil penjualan minyak itu yang membebani anggaran pemerintah yang mengakibatkan defisit anggaran negara cukup tinggi. Venezuela pernah terlilit utang sebesar 65 miliar dolar atau setara dengan Rp931 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya