Saba Salah Satu Bandara Terpendek di Dunia, Ini penampakannya
- Tangkapan layar
VIVA Dunia – Mendarat pesawat bukanlah hal yang mudah, terutama saat kamu mendarat di pulau Saba di Karibia, rumah bagi landasan pacu terpendek di dunia. Bandara Juancho Yrausquin hanya memiliki Panjang sekitar 400 meter untuk landasan pacunya.
Winair (Windward Islands Airways International) adalah satu-satunya maskapai penerbangan yang berbasis di Saint Martin. Maskapai ini mengoperasikan armada tujuh pesawat dan melayani Lesser Antilles di timur laut Karibia.
Maskapai ini mengangkut penumpang ke Saba, mendarat dan lepas landas di landasan pacu 400 meter (kira-kira 1.300 kaki) yang terletak di pulau Karibia kecil ini.
Dibangun di sisi gunung di sepanjang medan berbatu, landasan pacu sempit berada di atas tebing dengan air biru Teluk Cove di bawahnya. Pendaratan yang bikin gigit jari ini hanya dapat dilakukan di pesawat turboprop tertentu yang dilengkapi dan cukup gesit untuk melakukan pemberhentian singkat.
Landasan pacu di Bandara Juancho E. Yrausquin Saba dibangun di satu-satunya area datar yang ditemukan di pulau itu, menurut Badan Pariwisata Saba, dan saat ini memegang Rekor Dunia Guinness untuk landasan pacu terpendek yang dapat digunakan secara komersial di dunia.
Sejarah berdirinya Bandara Juancho E. Yrausquin
Selesai pada tahun 1963, landasan pacu aspal ini, yang didanai oleh pemerintah Belanda, secara resmi dibuka untuk layanan pada bulan September tahun yang sama bagi mereka yang bersedia menanggung lepas landas dan mendarat yang singkat. Pada tahun 1988, Badai George menghancurkan terminal bandara, yang kemudian dibangun kembali dan selesai pada tahun 2002.
Hanya berjarak 15 menit penerbangan dari Saint Martin, Saba adalah rumah bagi peluang scuba diving dan snorkeling utama di Taman Laut Nasional Saba. Situs menyelam termasuk terumbu karang, bangkai kapal, gua, dan Pinnacles, formasi batuan vulkanik bawah laut yang unik.
Gunung Pemandangan, gunung berapi aktif di pulau itu, dapat dicapai dengan berjalan kaki melalui pendakian curam selama setengah hari. Pulau ini memiliki empat kota, Windwardside, The Bottom, Hell's Gate, dan St. Johns, yang menampung kurang dari 2.000 penduduk tetap. Windwardside adalah rumah bagi sebagian besar toko, restoran, dan hotel di pulau itu, serta museum Harry L. Johnson.