Gara-gara Gandum Curian, Ukraina Curiga Turki Diam-diam Dukung Rusia

VIVA Militer: Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov
Sumber :
  • hawarnews.com

VIVA – Ukraina akan memanggil duta besar Turki terkait melenggangnya kapal berbendera Rusia yang mengangkut ribuan ton gandum curian. Ukraina mencurigai Turki diam-diam mendukung Rusia dengan mengizinkan kapal tersebut meninggalkan pelabuhan Karasu, Turki. 

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

"Kami kecewa bahwa kapal Rusia Zhibek Zholy, yang mengangkut penuh gandum curian Ukraina, telah diizinkan meninggalkan Pelabuhan Karasu meski bukti-bukti kriminal telah diberikan ke pihak berwenang Turki," kata juru bicara kementerian luar negeri Ukraina, Oleg Nikolenko dilansir Guardian, Jumat 8 Juli 2022.

Terkait peristiwa tersebut, masih menurut Nikolenko, pihaknya akan memanggil duta besar Turki di Kyiv, termasuk mendalami kemungkinan pemerintah Turki yang tak sepenuhnya mendukung usaha Ukraina dalam menangkal invasi Rusia.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Perlu diketahui, kapal kargo Zhibek Zholy tersebut membawa sebanyak 7000 ton gandum yang diyakin pihak Ukraina sebagai barang curian. Kapal kargo yang diberangkatkan dari pelabuhan Berdyansk, Ukraina tersebut memang sempat berlabuh di Turki sebelum akhirnya diizinkan melanjutkan perjalanan.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Rusia langsung mengeluarkan bantahan resminya. Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, meski mengakui menggunakan bendera Rusia, namun kapal kargo tersebut sebenarnya berasal dari Kazakhstan.

Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

"Kapal itu benar-benar berbendera Rusia, tapi saya rasa itu milik Kazakhstan dan kargo tersebut mengangkut muatan berdasarkan kontrak antara Estonia dan Turki," kata Lavrov kepada wartawan.

Sebagai catatan, Ukraina selama ini memang dikenal sebagai salah satu negara pemasok biji-bijian utama dunia. Ukraina menuding, hal itu dimanfaatkan Rusia dengan mencuri lebih dari 600 ribu gandum dari wilayahnya sejak invasi dilakukan pada akhir Februari lalu.

Pendeportasian bule Rusia ke negaranya

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

DP (41), warga negara Rusia yang tidak membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 33 juta dan overstay 14 bulan.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024