Mengenal Skandal Partygate PM Inggris Boris Johnson
- (AP Photo/Manu Fernandez
VIVA Dunia – Pandemi virus corona yang mengejutkan semua orang pada tahun 2020 dan 2021 telah mengubah aturan dari berbagai negara. Setiap negara memberlakukan peraturan dan pembatasan mengenai jarak aman untuk menghindari penyebaran virus COVID-19 yang mematikan.
Hampir setiap negara berjuang untuk keluar dari pandemi COVID-19, yang membuat banyak orang sakit, kehilangan pekerjaan, hingga kehilangan orang terkasih. Itu sebabnya, peraturan ketat ditetapkan oleh hampir setiap pemerintah dalam upaya untuk menghindari penyebaran COVID-19, termasuk di negara Inggris.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, berdiri hampir setiap hari untuk mengumumkan aturan yang harus diikuti, untuk menyelamatkan nyawa, menyelamatkan layanan kesehatan nasional dan menyelamatkan ekonomi. Namun, Boris Johnson justru membuat skandal yang disebut 'partygate'.
Ketika setiap warga negara dan keluarga di seluruh Inggris membuat pengorbanan tetap berada di rumah karena pandemi yang mengancam nyawa, PM Inggris malah tidak mengikuti aturan yang dibuat pemerintahannya.
Johnson dilaporkan melakukan pertemuan-pertemuan di dalam rumah dinas dan kantor perdana menteri di 10 Downing Street, London. Dia mengadakan pesta alkohol, musik, kue, camilan, dan kurangnya jarak sosial.
Pertemuan ini tidak hanya bertentangan dengan saran yang diberikan PM Inggris itu, tetapi juga bertentangan dengan hukum yang ditetapkan selama periode puncak pandemi.
Untuk menangkis tuduhan keterlibatannya dalam partygate, dan memang melanggar kode menteri, Johnson secara teratur muncul di House of Commons dan menyatakan pada awalnya bahwa tidak ada pesta yang terjadi. Kemudian dia mengubah pembelaannya agar dia tidak bertanggung jawab atas pesta-pesta tersebut.
Namun, akhirnya pembelaannya mencapai jalan buntu, di mana dia mengklaim sesuatu tentang ada pesta yang dia adakan berbeda. Dia mengaku tidak menyadari bahwa yang dia lakukan adalah benar-benar menggelar sebuah pesta dengan atau rekan-rekannya, padahal dia sendiri yang menetapkan aturan untuk menjaga jarak agar tidak terpapar dari virus corona.
Penyelidikan polisi dan laporan resmi disusun oleh pegawai negeri senior Sue Gray. Johnson didenda oleh polisi.
Skandal 'partygate', bercampur dengan daftar komentar dan tindakan lain yang dipertanyakan, sampai akhirnya mencapai titik di mana cukup banyak anggota partai Konservatif telah memperjelas bahwa mereka tidak percaya lagi kepada PM Inggris itu.