PM Inggris Boris Johnson Bersedia Mundur

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, tiba di Sarda Vallabhbhai Patel International airport di Ahmedabad, Gujarat, india.
Sumber :
  • Stefan Rousseau/Pool Photo via AP

VIVA Dunia – Boris Johnson disebutkan sudah setuju untuk mundur dari jabatannya sebagai PM Inggris setelah memberi tahu ketua Komite 1922 bahwa dia akan mengundurkan diri. Johnson berbicara dengan Sir Graham Brady, Ketua Komite 1922 Backbench Konservatif, dan setuju untuk mundur.

Puluhan Anggota Parlemen Inggris Desak Pemerintah Beri Sanksi Israel

Media Inggris juga melaporan bahwa Boris Johnson telah setuju untuk mengundurkan diri, demi mengakhiri krisis politik yang belum pernah terjadi sebelumnya mengenai masa depannya.

Sebelumnya Johnson telah menolak seruan kabinetnya untuk mundur setelah adanya skandal etika. Namun akhirnya dia menyerah setelah lebih dari 40 menteri keluar dari pemerintahannya dan menyuruhnya untuk mengundurkan diri.

Menlu Inggris Blak-blakan Sebut Israel sebagai Kekuatan Penjajah

Namun belum  dijelaskan apakah Johnson akan tetap menjabat sementara sampai Partai Konservatif memilih pemimpin baru atau segera ada figur yang akan menggantikan Johnson sebagai perdana menteri (PM).

Kepala Keuangan Inggris Nadhim Zahawi juga meminta PM Johnson untuk mengundurkan diri pada Kamis, 7 Juli 2022, hanya 36 jam setelah Johnson menempatkan Zahawi dalam pekerjaan itu. Sementara itu menteri Kabinet yang baru diangkat juga berhenti dari jabatannya.

Pengadilan Domestik Akan Tentukan Sikap Inggris atas Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

Zahawi mengatakan Johnson tahu hal yang benar untuk dilakukan adalah pergi sekarang (mengundurkan diri). Zahawi ditunjuk pada Selasa malam, 5 Juli 2022, untuk menggantikan Rishi Sunak yang mengundurkan diri dengan mengatakan dia tidak bisa lagi mendukung Johnson setelah serangkaian skandal etika yang dilakukan PM Inggris itu.

Menteri Pendidikan Michelle Donelan, yang juga diangkat pada hari Selasa setelah pengunduran diri pendahulunya, mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis pagi.

Sebelumnya Johnson telah menolak tuntutan untuk pengunduran dirinya, menutup kuping dan matanya bahkan ketika puluhan pejabat berhenti dan sekutu yang sebelumnya setia mendesaknya untuk pergi setelah skandal lain melanda kepemimpinannya.

Sekelompok menteri Kabinet paling tepercaya Johnson mengunjunginya di kantornya di Downing Street pada Rabu, 6 Juni 2022, memintanya untuk mundur setelah kehilangan kepercayaan dari partainya. Namun Johnson malah memilih untuk memperjuangkan karir politiknya dan memecat salah satu pejabat Kabinet, Michael Gove, laporan media Inggris.

Jarang bagi seorang perdana menteri untuk mempertahankan jabatannya dalam menghadapi banyak tekanan dari rekan-rekan Kabinetnya.

Pada Kamis pagi, lima menteri Kabinet telah berhenti, termasuk pada hari Kamis Donelan dan Sekretaris Irlandia Utara Brandon Lewis yang mengatakan kepada Johnson dalam surat pengunduran dirinya.

"kita melewati titik yang tidak bisa kembali. Saya tidak bisa mengorbankan integritas pribadi saya untuk mempertahankan hal-hal seperti yang ada sekarang.”

Sekitar 40 pejabat pemerintah junior juga telah pergi di tengah kehebohan atas penanganan Johnson atas tuduhan pelanggaran seksual terhadap seorang pejabat senior yang merupakan masalah terbaru yang membuat anggota parlemen Konservatif tidak nyaman dilansir dari AP.

"Dia melanggar kepercayaan yang diberikan padanya. Dia perlu menyadari bahwa dia tidak lagi memiliki otoritas moral untuk memimpin. Dan baginya, ini sudah berakhir," kata pemimpin Partai Nasional Skotlandia Ian Blackford.

Johnson tidak dapat melanjutkan karena pemerintahannya bahkan belum mendapatkan menteri untuk menghadiri urusan Parlemen reguler setelah begitu banyak yang mengundurkan diri, tambah Blackford.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya