Suhu Panas Tokyo Capai 35 Derajat, 250 Orang Tumbang Kena Heatstroke

Seorang wanita berjalan dengan payung di tengah cuaca panas Kota Tokyo, Jepang
Sumber :
  • Eugene Hoshiko/ AP

VIVA – Ibu kota JepangTokyo untuk pertama kalinya sejak 150 tahun memecahkan rekor mengalami panas terik mencapai 35 derajat pada Juni 2022.

Kata Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia Dihajar Jepang

Suhu di wilayah tersebut dilaporkan mencapai 34 derajat Celcius (93 Fahrenheit) terjadi pada Selasa 28 Juni 2022, setelah tiga hari berturut-turut suhu mencapai 35 derajat Celcius (95 Fahrenheit).

Melansir dari Al Jazeera, Rabu 29 Juni 2022, rentetan cuaca panas terburuk pada bulan Juni ini memecahkan rekor sejak pencatatan panas terakhir pada tahun 1875.

Bursa Asia Fluktuatif Akibat Pidato Ketua The Fed Terkait Suku Bunga AS

Konferensi pers otoritas Tokyo agar hemat energi karena ada heatstroke

Photo :
  • AP

Lebih dari 250 orang dibawa ke rumah sakit di Tokyo pada Sabtu 25 Juni, dan Minggu 26 Juni 2022, untuk perawatan heatstroke, menurut surat kabar Mainichi. 

Gaya Maarten Paes Beli Bubur di pinggir Jalan Pakai Mobil Mewah Ini

Selain itu, ada 13 lainnya dirawat di rumah sakit pada pukul 9 pagi waktu setempat pada hari Selasa, kata Fuji News Network.

Sebagian besar kota di Jepang biasanya akan mengalami musim hujan pada tahun ini, tetapi Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada Senin 27 Juni 2022, menyatakan musim itu berakhir di wilayah Kanto, di mana hal tersebut terjadi lebih awal dari biasanya.

JMA juga menyatakan berakhirnya musim hujan di Tokai Jepang tengah dan sebagian Kyushu selatan, serta Kanto-Koshin terjadi lebih singkat dalam catatan 150 tahun lalu.

Di tengah panas yang ekstrem, pemerintah Jepang telah mengeluarkan peringatan tentang krisis listrik. Pihak berwenang Jepang juga meminta konsumen di wilayah Tokyo pada hari Selasa untuk menghemat listrik pada hari kedua. 

Tetapi mereka menambahkan bahwa warga harus melakukan apa yang diperlukan untuk tetap tenang dan menghindari sengatan cuaca panas.

"Ternyata ada beberapa lansia yang mematikan AC karena kami meminta masyarakat untuk menghemat energi, tapi tolong, di cuaca yang panas ini, jangan ragu untuk mendinginkan diri," kata Menteri Perdagangan dan Industri Jepang Koichi Hagiuda dalam konferensi pers.

Gelombang panas datang kurang dari dua minggu sebelum pemilihan nasional, di mana harga biaya listrik, adalah salah satu isu utama yang dipilih oleh pemilih dalam jajak pendapat yang menunjukkan tergelincirnya tingkat persetujuan untuk pemerintah Perdana Menteri Fumio Kishida.

Persetujuan kabinet Kishida adalah 50 persen dalam survei pemilih yang dilakukan oleh lembaga penyiaran publik NHK pada 24-26 Juni, turun dari 55 persen minggu lalu.

Natsuo Yamaguchi, kepala mitra junior dalam pemerintahan koalisi Kishida, memperingatkan pada hari Senin dalam pidato kampanye bahwa warga berisiko terkena serangan panas dengan mencoba menghemat listrik.

"Apa yang saya benar-benar ingin katakan adalah pemerintah memberi tahu perusahaan listrik untuk menurunkan biaya," katanya seperti dikutip oleh kantor berita Kyodo.

"Saya ingin menghubungi perdana menteri, yang saat ini mengunjungi Eropa,” tambahnya, yang mengacu pada kehadiran Kishida di KTT G7.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya