Rusia Akan Hentikan Operasi Militer Jika Ukraina Lakukan Hal Ini

Perang Rusia-Ukraina: Truk tentara Rusia terlihat di Ukraina Timur
Sumber :
  • AP Photo

VIVA – Wakil tetap pertama Rusia untuk PBB Dimitry Polyansky membeberkan cara untuk menghentikan perang di Ukraina. Menurutnya, operasi militer yang dilakukan Rusia atas negara tetangganya akan berakhir jika Kiev berhenti untuk menembaki Donbas, serta sampai tidak ada ancaman datang dari wilayah Ukraina untuk Rusia.

Putin Ngamuk Usai Drone Tempur Ukraina Hantam Daerah Muslim Rusia

"Kami memulai operasi militer khusus untuk mengakhiri pemboman Donbas oleh Ukraina, dan juga untuk memastikan bahwa negara ini (yang negara-negara Barat bantu untuk berubah menjadi anti-Rusia) dan kepemimpinan nasionalisnya berhenti menjadi ancaman bagi Rusia maupun orang-orang yang tinggal di wilayah selatan dan tenggara Ukraina," kata Polyansky.

Melansir dari kantor berita Rusia yakni TASS, Rabu 29 Juni 2022, operasi khusus Rusia atas Ukraina akan berlanjut sampai tujuan Moskow tercapai, kata Polyansky pada Selasa 28 Juni 2022.

Serangan Drone Israel Hantam Generator Listrik Lumpuhkan RS Kamal Adwan Gaza

Baca juga: Jarak Jokowi dengan Titik Ledakan Terdekat Saat Kunjungi Ukraina

"Dengan memasok senjata anda, anda hanya memperpanjang penderitaan rezim kriminal Kiev yang siap mengorbankan penduduknya sendiri. Semakin cepat Anda menyadari hal ini, semakin cepat kepemimpinan Ukraina datang ke meja negosiasi dengan posisi realistis daripada slogan dan kesombongan," tambah diplomat Rusia itu.

Paus Fransiskus: Saya Memikirkan Gaza ... Betapa Kejamnya

Menurut Polyansky, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diizinkan berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB dari jarak jauh dan tanpa konsultasi sebelumnya dengan anggota dewan lainnya, yang melanggar praktik yang ada.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Zelensky di Paris tahun 2019

Photo :
  • Ian Langsdon/Pool via AP, File

“Kami sangat prihatin dengan sikap kepresidenan Albania mengenai partisipasi Presiden Zelensky dalam sesi saat ini. Tidak ada konsultasi sebelumnya tentang masalah ini dengan semua anggota Dewan yang diadakan," ujarnya.

"Faktanya, delegasi diberitahu tentang hal itu pada saat-saat terakhir. Ini melanggar yang ada pada praktik dan tradisi kerja Dewan Keamanan."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya