Video Mengerikan Rudal Rusia Hantam Mal di Ukraina: Ini Genosida!
- @kosadcha
VIVA – Kateryna Osadcha, wanita yang berprofesi sebagai seorang jurnalis Ukraina tersebut menuliskan keadaan yang sebenarnya di Ukraina. Dia juga menambahkan bahwa perang di Ukraina harus dihentikan dan Rusia harus diberikan lebih banyak sanksi dan pembatasan agar menghentikan perang yang sudah berlangsung selama lebih dari 100 hari ini.
“Peristiwa beberapa hari terakhir, lusinan roket terbang ke kota-kota kita (Ukraina), kematian yang mengerikan, kebakaran, dan reruntuhan. Semua ini melemparkan kita ke dalam lubang keputusasaan,” tulis wanita yang memulai awal karirnya sebagai model itu dalam media sosial (medsos) Instagram pribadinya pada Senin 27 Juni 2022.
Dalam akun Instagramnya juga, Kateryna membagikan sebuah video berdurasi 10 detik yang memperlihatkan pusat perbelanjaan di Ukraina terbakar dilalap si jago merah. Dia menjelaskan bahwa kebakaran di Kremencuk, Ukraina dihantam oleh rudal Rusia.
“Ini genosida, ini penghancuran populasi. Hentikan!,” tulisnya.
Kateryna mengungkapkan bahwa perang yang berlangsung di negaranya telah membuka lubang kekhawatiran di dalam hatinya. Dia juga mengalami keputusasaan tentang perang yang tidak berhenti dan semakin memporak-porandakan negaranya.
“Dalam beberapa hari terakhir lubang di dalam (hati) saya telah berkembang menjadi proporsi yang tak terkatakan, dan keputusasaan secara diam-diam mulai menang.”
Menambahkan mengenai unggahannya, wanita Ukraina itu mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengenai dukungan kedua negara itu terhadap Ukraina.
“Dukungan anda membuat orang Ukraina tersenyum. Kami membutuhkan lebih banyak senjata, lebih banyak sanksi, lebih banyak pembatasan untuk Rusia. Jika semua ini tidak menghentikan perang, maka semua ini (yang diberikan Barat dan Eropa) tidak cukup,” tambahnya dalam unggahannya tersebut.
Sebelumnya, rudal jelajah Rusia menghantam pusat perbelanjaan yang ramai di kota Kremenchuk, Ukraina tengah, pada Senin 27 Juni 2022, dan menewaskan serta melukai sejumlah orang, kata pihak berwenang Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan lebih dari 1.000 orang berada di dalam gedung pada saat ledakan rudal tersebut.
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan gumpalan asap hitam dan api raksasa, serta kru darurat yang bergegas mencari korban dan memadamkan api.
Sejauh ini, 16 orang telah tewas dan 59 terluka, serta 25 di antaranya dirawat di rumah sakit.