5 Alasan Sulitnya Kabur dari Korea Utara
- Al Jazeera
VIVA Dunia – Korea Utara memang terkenal dengan negara yang "tertutup" dan tak ingin hal mengenai negaranya terekspos. Apalagi, kehidupan di Korut juga sangat memprihatinkan. Banyak warga yang diduga kelaparan, sehari - hari selalu diawasi, dan banyaknya propaganda.
Karena hal tersebut, tak sedikit warga negara Korut yang ingin membelot atau "kabur" dari negaranya dan pergi ke negara lain untuk hidup yang lebih baik. Namun, pergi atau kabur dari Korut tentunya sangat sulit, ada beberapa alasan banyak warga yang takut untuk kabur dan memulai hidup baru di negara lain.
Berikut 5 alasan mengapa sangat sulit kabur dari Korea Utara :
Sulitnya Akses Ke Luar Negeri
Hal pertama yang membuat sulit untuk kabur dari Korea Utara adalah sulitnya akses untuk keluar dari negara tersebut.
Melalui jalur udara, hanya ada satu maskapai di Korea Utara yang bernama Air Koryo, dan hanya memiliki total 15 pesawat saja. Selain itu, penjagaan ketat dari militer di bandara dan sulitnya membeli tiket juga menjadi salah satu alasan sulit kabur dari Korea Utara.
Melalui jalur darat lebih sulit lagi. Ada jalur darat bernama Zona demiliterisasi atau demilitarized zone (DMZ) yang mana adalah wilayah yang memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara. Panjangnya sekitar 250 kilometer, lebarnya sekitar 4 kilometer, dan dijaga ketat di setiap sisinya.
Wilayah itu juga dibentengi kawat berduri, deretan kamera pengintai, dan pagar listrik. Serta tentunya anggota bersenjata yang tak segan segan menembak orang yang ingin kabur.
Jalur air juga tak kalah sulitnya. Laut Kuning adalah perbatasan maritim antara Korea Utara dan Korea Selatan. Masing-masing negara mengklaim perairan tersebut sebagai wilayahnya. Banyak kapal selam dan kapal tentara yang selalu berjaga di perairan tersebut dan tak segan untuk menangkap hingga membunuh para pembelot.
Pemerintahan Diktator
Seluruh dunia tahu bahwa Korea Utara dipimpin oleh diktator Kim Jong Un yang terkenal kejam dan sadis. Ia membuat peraturan bahwa para pembelot atau yang berani kabur dari Korut akan menghadapi hukuman yang berat bahkan bisa mendapat hukuman mati.
Keluarga Pembelot Bakal Dihukum
Meski para pembelot akhirnya berhasil kabur dan mendapat suaka dari negara lain, namun keluarga pembelot yang masih ada di sana akan mendapat hukuman hingga tiga generasi. Keluarga pembelot akan dikirim ke kamp kerja paksa, akan dipersulit kehidupannya, diberi sanksi yang berat dan hukuman - hukuman berat lainnya.
Teror
Setelah berhasil membelot, bukan berarti langsung merasa aman dan hidup bebas. Beberapa pembelot dari Korea Utara bahkan masih ada yang diteror oleh pihak Korea Utara dan masih hidup dalam ketakutan.
Salah satu pembelot bernama Yeonmi Park yang kabur pada 2007, saat ini sudah tinggal di Amerika Serikat bahkan harus menyewa bodyguard untuk melindunginya. Yeonmi Park menuturkan, dia yakin sudah masuk dalam target mata mata Korut. Pada 2021, dia mengungkapkan pada The Sun bahwa ia takut akan dibunuh. "Saya sudah menjadi target Kim selama bertahun-tahun. Saya takut jika mereka datang dan membunuh saya," ujarnya.
Jika Tertangkap, Hukuman Sadis Menanti
Jika yang sudah berhasil kabur saja masih hidup dalam ketakutan, bagaimana lagi dengan yang gagal membelot dan tertangkap saat akan kabur? Maka hukuman yang menanti sangatlah berat dan sadis.
Seorang mantan tahanan bernama Ji Hyeon A, memilih kabur dari tahanan di Korut dan membelot ke Korea Selatan. Dia menceritakan kisah yang mengerikan saat menjadi tahanan Korut dalam forum PBB yang digelar di New York. Menurutnya, para tahanan diberikan makanan tak layak seperti belalang liar, katak bahkan tikus. Bahkan tahanan dibiarkan kelaparan.
"Dan yang paling buruk adalah saat jenazah para tahanan yang tewas karena kelaparan diberikan kepada anjing penjaga," kata Hyeon. Sangat sadis, bukan?