Sungai Terpanjang di Italia Mengering, Tengkorak Bermunculan

Sungai Terpanjang di Italia Mengering
Sumber :
  • Instagram @luca_gati_95

VIVA – Salah satu kekeringan terburuk dalam sejarah Italia ditandai dengan mengeringnya sungai terpanjang di Italia yaitu Sungai Po, Minggu 26 Juni 2022. Sungai tersebut memiliki panjang 405 mil.

Cawagub Jambi Letjen (Purn) Sudirman Kritik Kinerja Petahana Haris-Sani

Sungai Po merupakan bendungan air tawar terbesar di Italia, kekeringan yang terus menerus, disebut sebagai yang terburuk dalam 70 tahun terakhir. Kekeringan yang melanda sungai tersebut bisa mengancam pasukan air minum di bagian Italia Utara dan mempersulit kehidupan para petani di wilayah sekitar Sungai Po.

Sungai Po terletak di Gualtieri, kira-kira antara Florence dan Milan. Selain mempersulit kehidupan para petani, surutnya sungai tersebut ditandai dengan banyaknya sisa tengkorak bekas Perang Dunia II yang bermunculan di sungai.

Tinjau Lokasi Longsor di Tangerang, BBWS: Penyebab Pasti Akan Dikaji Dulu
Tim Misi Budaya Labshcool Cibubur Raih Juara Sopravista International Festivals di Italia

Selain banyak tengkorak, Di dalam sungai tersebut terlihat bekas kapal Zibello yang memiliki panjang 50 kaki atau sekitar 15 meter yang tenggelam pada 1943. Biasanya kapal tersebut tertutupi oleh luapan Sungai Po. Namun kapal tersebut sekarang bisa dilihat oleh pendudukan lokal maupun turis pendatang.

Seperti dilansir accuweather.com, salah seorang pengendara sepeda bernama Raffaele Vezzal mengatakan, ini pertama kalinya kami dapat melihat kapal tersebut. Di tempat lain sepanjang sungai, barang-barang kecil lainnya bermunculan dari dalam sungai untuk pertama kalinya.

Dengan sebagian besar dasar sungai yang berpasir tersebut, sekarang dapat dilalui dengan berjalan kaki. Selain itu juga di dasar sungai tersebut terdapat tulang berluang bekas Perang Dunia II yang cukup besar dan hal itu berserakan di dasar sungai tersebut.

Sungai Po sangat penting bagi pendudukan Italia Utara, khususnya di bagian daerah Gualtieri yang mayoritasnya bergantung pada air sungai tersebut untuk daerah pertanian. Sebagian daerah Italia Utara tidak mengalami hujan sekitar 3 bulan dan suhu mencapai -15 derajat celcius.

"Dengan suhu seperti itu, tampaknya tidak akan hujan dalam beberapa mendatang, hal ini menjadi bencana besar." kata Martina Codeluppi seorang petani di Gualtieri.

Para petani di Gualtieri merupakan penghasil yang berkualitas, seperti gandum, tomat, beras, semangka, labu dan anggur. Namun setelah kejadian kekeringan, para petani sulit untuk memproduksi tanamannya, karena sudah bergantung pada curah hujan dan sungai Po.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya