Restoran Ikonik Milik Hong Kong Tenggelam di Laut China Selatan
- AP Photo/Kin Cheung, File
VIVA – Restoran Terapung Jumbo yang ikonik milik Hong Kong terbalik di Laut Cina Selatan. Dalam insiden tersebut pihak pengelola memastikan tidak ada korban jiwa.
"Restoran mengalami kondisi buruk pada hari Sabtu saat melewati Kepulauan Xisha," kata pihak Aberdeen Restaurant Enterprises Ltd selaku pengelola restoran jumbo itu.
Melansir dari AP, Selasa 21 Juni 2022, Xisha juga dikenal sebagai Kepulauan Paracel di Laut Cina Selatan. Pada awal mula terjadinya insiden tersebut, air masuk ke dalam kapal dan kapal restoran itu mulai miring.
Perusahaan mengatakan tidak ada yang terluka tapi upaya untuk menyelamatkan kapal gagal dan akhirnya terbalik pada Minggu 19 Juni 2022.
"Karena kedalaman air di tempat kejadian lebih dari 1.000 meter, (itu membuatnya) sangat sulit untuk melakukan pekerjaan penyelamatan," dirilis dalam sebuah pernyataan.
Restoran Terapung Jumbo yang panjangnya hampir 80 meter (260 kaki) telah menjadi landmark di Hong Kong selama lebih dari empat dekade. Restoran tersebut menyajikan masakan Kanton kepada lebih dari 3 juta tamu termasuk Ratu Elizabeth II dan Tom Cruise.
Restoran ditutup pada 2020 karena pandemi dan memberhentikan semua stafnya. Aberdeen Restaurant Enterprises mengatakan restoran itu menjadi beban keuangan bagi pemegang sahamnya dengan jutaan dolar Hong Kong dihabiskan untuk inspeksi dan pemeliharaannya meskipun tidak beroperasi.
Restoran itu ditarik Selasa lalu. Perusahaan mengatakan berencana untuk memindahkannya ke lokasi yang lebih murah di mana pemeliharaan dapat dilakukan.
Dikatakan juga bahwa sebelum keberangkatannya, kapal telah diperiksa secara menyeluruh oleh insinyur kelautan dan penimbunan dipasang dan semua persetujuan yang relevan juga telah diperoleh.
"Perusahaan sekarang mendapatkan rincian lebih lanjut dari kecelakaan itu dan dari perusahaan penarik," kata pernyataan itu.
Kebakaran di Mal GI dari Restoran Gyu-Kaku, Satu Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Kebakaran yang terjadi di Mal Grand Indonesia berasal dari Restoran Gyu-Kaku diduga akibat korsleting listrik.
