Rusia Kuasai Severodonetsk, Ribuan Orang Terjebak di Bunker Pabrik

Relawan membawa bantuan makanan ke warga Severodonetsk, Luhansk, Ukraina
Sumber :
  • AP Photo/Leo Correa

VIVA – PBB memperingatka ribuan warga sipil masih terjebak di Kota Severodonetsk di Ukraina dengan persediaan kebutuhan pokok hampir habis. Banyak dari mereka berlindung di bunker di bawah pabrik kimia Azot di kota itu.

Petinggi EU: Dalam Pandangan Orang Eropa, Nyawa Warga Palestina Dianggap Tidak Bernilai

Jembatan terakhir yang menuju ke luar kota hancur dalam pertempuran awal pekan ini , dan secara efektif menjebak 12.000 penduduk yang tersisa di dalamnya.

Melansir dari BBC.com, Kamis 16 Juni 2022, selama berminggu-minggu merebut Severodonetsk telah menjadi tujuan militer utama bagi Rusia yang sekarang menguasai sebagian besar kota.

Korsel Kirim Jet Tempur saat 11 Pesawat Militer China dan Rusia Masuki Zona Pertahanan Udaranya

"Kurangnya air dan sanitasi adalah kekhawatiran besar. Ini menjadi perhatian besar bagi kami karena orang tidak dapat bertahan lama tanpa air," kata juru bicara kantor Urusan Kemanusiaan PBB Saviano Abreu.

Abreu menambahkan bahwa persediaan makanan dan kesehatan juga hampir habis di Severodonetsk, yang berada di wilayah Luhansk timur Ukraina.

Bersahabat Dekat dengan Trump, Putin Optimis Hubungan Rusia-AS Bakal Mencair

PBB berharap dapat memberikan bantuan kepada mereka yang terperangkap di kota itu tapi pertempuran yang terus berlanjut membuat organisasi tersebut tidak dapat memperoleh akses atau jaminan untuk menjangkau warga sipil yang masih ada di sana dengan aman.

Peringatan itu menyusul janji Rusia untuk membuka koridor kemanusiaan pada Rabu pagi 15 Juni 2022, untuk mengevakuasi warga sipil yang terperangkap di bawah pabrik Azot.

Namun sejauh ini belum ada konfirmasi bahwa rute aman yang direncanakan, dan yang akan mengevakuasi warga sipil ke wilayah yang dikuasai Rusia di kota utara benar-benar berjalan.

Pada hari Rabu seorang pejabat separatis pro-Rusia menuduh pasukan Ukraina yang benar-benar menggagalkan evakuasi warga sipil yang terperangkap di pabrik kimia.

"Di Azot, militan mencoba mengganggu evakuasi! Dari wilayah pabrik, militan mulai menembakkan mortir dan tank," kata Rodion Miroshnik duta besar untuk Moskow dari Republik Rakyat Luhansk.

Outlet media Rusia juga menyalahkan pasukan Ukraina atas fakta bahwa warga sipil terjebak bersama para pejuangnya di dalam pabrik serta menuduh mereka menggunakan penduduk setempat sebagai perisai.

NTV milik Gazprom memperkirakan mungkin ada sebanyak 1.200 orang termasuk anak-anak, terperangkap di dalam pabrik.

Sementara warga sipil berlindung di bawah kompleks Azot, pasukan Rusia dan Ukraina berebut untuk menguasai kota Severodonetsk. Sebelumnya di Kota Mariupol, warga dan sejumpah pejuang juga sempat terjebak di pabrik baja di kota itu. Namun akhirnya pasukan yang tersisa menyerah kepada Rusia dan Mariupol sudah diambil alih.

 

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres

Sekjen PBB Sebut Pembantaian Israel terhadap Warga Gaza "Mengerikan dan Tak Termaafkan"

Sekjen PBB sebut pembunuhan lebih dari 43.000 warga Palestina oleh Israel dan krisis kemanusiaan yang terus berlangsung adalah "mengerikan dan tak termaafkan."

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2024