Survei Ungkapkan Makin Banyak Orang Menghindari Berita Penting

Ilustrasi media sosial.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Makin banyak orang secara selektif menghindari berita penting seperti pandemi virus corona, invasi Rusia ke Ukraina, dan krisis biaya hidup, demikian menurut sebuah laporan yang dirilis pada Selasa.

Intelijen Ukraina Bongkar Kiriman Ratusan Rudal Korut ke Rusia

Sementara mayoritas orang yang disurvei mengonsumsi berita secara teratur, sebanyak 38 persen mengatakan mereka sering atau kadang-kadang menghindari berita penting itu, "naik dari 29 persen pada 2017", kata Institut Reuters untuk Studi Jurnalisme dalam Laporan Berita Digital tahunannya.

Sekitar 36 persen--“terutama mereka yang berusia di bawah 35"--mengatakan bahwa berita penting tersebut menurunkan kenyamanan suasana hati mereka.

Siaga Perang Ukraina, Tentara Korut Nyamar Jadi Warga Rusia

Ilustrasi wartawan atau pers.

Photo :
  • Pixabay

Kepercayaan pada berita juga menurun, dan terendah di Amerika Serikat. Rata-rata, 42 persen orang mengatakan bahwa mereka memercayai sebagian besar berita sepanjang waktu; angka itu telah turun di hampir separuh negara dalam laporan itu dan meningkat di tujuh negara.

Ratusan Tentara Korut Mati Dilalap Rudal Storm Shadow Ukraina

"Sejumlah besar orang melihat media sebagai subjek untuk pengaruh politik yang tidak semestinya, dan hanya sebagian kecil yang percaya bahwa sebagian besar organisasi berita menempatkan yang terbaik bagi masyarakat di atas kepentingan komersial mereka sendiri," tulis Direktur Institut Reuters Rasmus Kleis Nielsen dalam laporannya, yang berdasarkan survei daring terhadap 93.432 orang, yang dilakukan di 46 negara.

Pemirsa yang lebih muda makin mengakses berita melalui platform seperti TikTok, dan memiliki koneksi yang lebih rendah ke nama produsen berita, menurut laporan tersebut.

Setiap minggu 78 persen anak berusia 18 hingga 24 tahun mengakses berita melalui agregator, mesin pencari, dan media sosial. Empat puluh persen dari kelompok usia tersebut menggunakan TikTok setiap minggu, dengan 15 persen mengatakan mereka menggunakannya untuk mencari, berdiskusi, atau berbagi berita.

Pertumbuhan jumlah orang yang membayar untuk berita daring cenderung menurun, dengan sebagian besar langganan digital beralih ke beberapa produsen berita nasional.

Di 20 negara tempat pembayaran untuk berita tersebar luas, 17 persen responden survei membayar untuk berita daring apa pun, angka yang sama seperti tahun lalu. Pembayaran untuk berita lokal bervariasi di seluruh negara yang diriset.

Institut Reuters untuk Studi Jurnalisme didanai oleh Thomson Reuters Foundation, cabang filantropi Thomson Reuters. Jajak pendapat itu memiliki margin kesalahan 2-3 poin persentase naik atau turun.

VIVA Militer: Pasukan NATO di Eropa

Sabotase Meningkat, Petinggi Militer NATO Imbau Pebisnis Bersiap Hadapi "Skenario Perang"

Seorang petinggi militer NATO meminta para pebisnis bersiap menghadapi “skenario perang” dengan memindahkan lini produksi mereka ke negara asal.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024