Jerman akan Legalkan Penjualan Ganja, Apa Alasannya
- Pixabay
VIVA – Pemerintah Jerman sedang menyiapkan undang undang pada akhir tahun mengenai pelegalan ganja. UU ini nantinya akan melegalkan penjualan ganja untuk tujuan rekreasi.
Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan pada Senin 13 Juni 2022, bahwa mereka akan mulai mendengar pendapat ahli tentang berbagai aspek dari masalah ini pada Selasa 14 Juni 2022.
Melansir dari AP, Selasa 14 Juni 2022, lebih dari 200 perwakilan dari bidang medis, hukum dan lainnya akan ambil bagian, bersama dengan pejabat dari berbagai tingkat pemerintahan dan pakar internasional.
Janji untuk melegalkan penjualan ganja yang dikendalikan kepada orang dewasa di toko-toko berlisensi adalah salah satu dari serangkaian reformasi yang digariskan dalam kesepakatan koalisi tahun lalu antara tiga partai sosial liberal yang membentuk pemerintahan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Mereka mengatakan rencana itu akan memastikan kontrol kualitas sekaligus juga melindungi kaum muda, dan sepakat bahwa efek sosial dari undang-undang baru akan diperiksa setelah empat tahun.
Koalisi Scholz mulai menjabat pada bulan Desember. Pada awal Mei 2022, Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mengungkapkan bahwa dia berencana untuk menyusun rancangan undang-undang pada paruh kedua tahun ini setelah audiensi dengan para ahli.
“Lima audiensi yang akan diadakan hingga akhir bulan ini, akan membahas langkah-langkah apa yang diperlukan untuk memastikan perlindungan terbaik bagi kaum muda dan kesehatan serta konsumen,” kata pejabat tinggi khusus obat Burkhard Blienert.
"Seperti banyak orang lain, saya telah bekerja selama bertahun-tahun untuk kami di Jerman yang akhirnya mengakhiri kriminalisasi konsumen ganja dan memulai kebijakan ganja modern dan berorientasi kesehatan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Di antara rencana liberalisasi lainnya, pemerintah Jerman telah meluncurkan upaya untuk menghapus dari KUHP Jerman larangan dokter mengiklankan layanan aborsi.
Ia juga ingin memudahkan jalan menuju kewarganegaraan Jerman, mencabut pembatasan kewarganegaraan ganda dan mengurangi usia minimum untuk memilih dalam pemilihan nasional dan Eropa dari 18 menjadi 16 tahun.
Warga Banggai Gabung Berani Gaspoll, Siap Pilih Anwar Hafid di Pilgub Sulteng
Sejumlah inovasi dilakukan Anwar Hafid saat memimpin Morowali.
