Krisis Pangan, Sri Lanka Berikan 3 Hari Libur Dalam Seminggu

Warga Sri Lanka antre minyak dan gas yang dirasakan mulai langka
Sumber :
  • AP Photo/Eranga Jayawardena

VIVA – Sri Lanka telah menyetujui empat hari kerja dalam seminggu bagi pekerja sektor publik untuk membantu mereka mengatasi kekurangan bahan bakar kronis dan mendorong mereka untuk menanam pangan.

7 Strategi Cerdas untuk Mengubah Krisis Ekonomi 2025 Menjadi Peluang

Melansir dari Channel News Asia, Selasa 14 Juni 2022, saat ini negara itu sedang berjuang dengan krisis keuangan terburuknya dalam beberapa dekade.

Negara kepulauan, yang mempekerjakan sekitar satu juta orang di sektor publiknya, telah dilanda kekurangan devisa yang parah, yang membuatnya berjuang untuk membayar impor bahan bakar, makanan, dan obat-obatan.

Ketua OJK Minta Penghapusan Utang Macet Petani hingga Nelayan Segera Dijalankan

Banyak dari 22 juta penduduk negara itu harus mengantre di pom bensin selama berjam-jam dan mengalami pemadaman listrik yang lama selama berbulan-bulan.

Sri Lanka kerahkan pasukan dan kendaraan lapis baja di Ibu Kota.

Photo :
  • AP Photo/Eranga Jayawardena
Incar Dana Segar Rp 4,71 Triliun dari IPO, MR DIY Pakai Buat Bayar Utang hingga Buka Toko Baru

Kabinet Sri Lanka pada Senin malam 13 Juni 2022, menyetujui proposal bagi pekerja sektor publik untuk diberikan cuti setiap Jumat selama tiga bulan ke depan. Hal ini dilakukan karena kekurangan bahan bakar membuat perjalanan menjadi sulit dan juga untuk mendorong mereka bertani.

"Tampaknya tepat untuk memberikan cuti satu hari kerja kepada pejabat pemerintah, untuk terlibat dalam kegiatan pertanian di halaman belakang mereka atau di tempat lain sebagai solusi dari kekurangan pangan," kata kantor informasi pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada pekan lalu memperingatkan krisis kemanusiaan yang membayangi dan berencana memberikan US$47 juta atau setara dengan Rp691,7 miliar untuk membantu lebih dari satu juta orang yang rentan di Sri Lanka.

Depresiasi mata uang, kenaikan harga komoditas global dan kebijakan yang sekarang dibalik untuk melarang pupuk kimia mendorong inflasi makanan menjadi 57 persen di bulan April.

Pemerintah sedang dalam pembicaraan untuk paket bailout dengan Dana Moneter Internasional dan delegasi diharapkan di Kolombo pada 20 Juni 2022 mendatang.

Amerika Serikat juga siap membantu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan setelah panggilan telepon dengan Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe pada Senin malam.

"Selama masa-masa yang menantang secara ekonomi dan politik ini, AS siap bekerja sama dengan Sri Lanka, dalam koordinasi yang erat dengan Dana Moneter Internasional dan komunitas internasional," kata Blinken di Twitter miliknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya