Krisis Ekonomi Tak Tertahankan, Sri Lanka Terpaksa Beli Minyak Rusia

Warga Sri Lanka antre minyak dan gas yang dirasakan mulai langka
Sumber :
  • AP Photo/Eranga Jayawardena

VIVA – Perdana Menteri (PM) Sri Lanka mengatakan bahwa negaranya terpaksa membeli minyak dari Rusia karena mengalami krisis ekonomi yang semakin parah di Sri Lanka.

7 Strategi Cerdas untuk Mengubah Krisis Ekonomi 2025 Menjadi Peluang

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan bahwa dia akan mencari sumber lain tapi tetap akan terbuka untuk membeli lebih banyak minyak mentah dari Moskow.

“Jika kita bisa mendapatkan dari sumber lain, kita akan mendapatkannya dari sana. Kalau tidak (kami) mungkin harus pergi ke Rusia lagi,” kata Wickremesinghe sebagaimana dikutip dari AP, Senin 13 Juni 2022.

Daftar Harga Pangan 25 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

Dalam wawancara media pada Sabtu 11 Juni 2022, Wickremesinghe juga mengindikasikan bahwa dia akan bersedia menerima lebih banyak bantuan keuangan dari China meskipun utang negaranya meningkat.

Dua minggu yang lalu, negara itu membeli 99.000 ton minyak mentah Rusia untuk memulai kembali kilang minyak satu-satunya.

Siaga Perang Ukraina, Tentara Korut Nyamar Jadi Warga Rusia

“Sri Lanka sangat membutuhkan bahan bakar, dan saat ini berusaha mendapatkan minyak dan batu bara dari pemasok tradisional negara di Timur Tengah,” ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa krisis membuat kesulitan di Sri Lanka namun perang di Ukraina membuatnya semakin buruk dan kekurangan pangan yang mengerikan dapat berlanjut hingga 2024. Dia juga mengatakan bahwa Rusia menawarkan gandum ke Sri Lanka.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari 2022, harga minyak dunia telah meroket. Sementara Washington dan sekutunya berusaha untuk memotong aliran keuangan yang mendukung upaya perang Moskow.

Oleh karena hal tersebut juga Rusia menawarkan minyak mentahnya dengan diskon yang besar, yang membuatnya sangat menarik bagi negara lain.

Ditunjuk oleh Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, Wickremesinghe dilantik setelah berhari-hari terjadi protes keras pada bulan lalu yang memaksa Perdana Menteri Sri Lanka sebelumnya Mahinda Rajapaksa terpaksa mundur.

Diketahui utang yang besar telah membuat Sri Lanka tidak memiliki uang untuk impor dasar yang berarti warganya berjuang untuk mengakses kebutuhan dasar seperti makanan, bahan bakar, obat-obatan bahkan tisu toilet dan korek api.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya