3 Warga Asing Ikut Berjuang di Ukraina Dijatuhi Hukuman Mati

Pasukan pro Rusia di Donetsk berfoto tahun 2014
Sumber :
  • AP Photo/Evgeniy Maloletka

VIVA – Dua warga negara Inggris dan seorang warga Maroko dijatuhi hukuman mati pada Kamis 9 Juni 2022 karena berperang membantu Ukraina. Hukuman tersebut dijatuhkan oleh pemberontak pro-Moskow yang berada di negara itu.

Melansir dari AP, Jumat 10 Juni 2022, proses terhadap tiga pejuang yang ditangkap dikecam oleh Ukraina dan Barat sebagai penipuan dan pelanggaran aturan perang.

Sementara itu, pasukan Kremlin tetap melanjutkan perang di timur Ukraina.

Sebuah pengadilan di Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri di Ukraina, menemukan tiga pejuang asing. Orang itu dihukum karena kegiatan tentara bayaran dan terorisme.

Kantor berita negara Rusia RIA Novosti melaporka bahwa para terdakwa yang diidentifikasi bernama Aiden Aslin, Shaun Pinner, dan Brahim Saadoun akan dieksekusi dengan regu tembak. Mereka memiliki waktu satu bulan untuk mengajukan banding.

Pihak seperatis berpendapat bahwa ketiganya adalah tentara bayaran yang tidak berhak atas perlindungan biasa yang diberikan kepada tawanan perang.

Mereka adalah pejuang asing pertama yang dihukum oleh pemberontak Ukraina yang didukung Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Nikolenko mengutuk proses tersebut sebagai tindakan yang tidak sah secara hukum.

Kanselir Jerman Salahkan Perang Ukraina-Rusia atas Jatuhnya Pesawat Azal

“Sidang semacam itu menempatkan kepentingan propaganda di atas hukum dan moralitas,” kata Nikolenko.

Dia menambahkan bahwa semua warga negara asing yang berperan sebagai bagian dari angkatan bersenjata Ukraina harus dianggap sebagai personel militer Ukraina dan dilindungi.

Jerman Tuding "Perang Brutal Rusia terhadap Ukraina" Biang Pesawat Azerbaijan Jatuh

Menteri Luar Negeri Inggris Luz Truss menyatakan bahwa hukuman tersebut adalah penilaian palsu yang sama sekali tidak memiliki legitimasi.

Ayah dari Saadoun mengatakan bahwa putranya bukan tentara bayaran dan dia memegang kewarganegaraan Ukraina.

PBB: Krisis di Gaza Telah Mencapai Titik Tak Tertahankan

Keluarga Aslin dan Pinner juga menegaskan bahwa kedua pria itu adalah anggota militer Ukraina yang sudah lama menjabat. Keduanya dikabarkan telah tinggal di Ukraina pada 2018.

VIVA Militer: Rudal jelajah jarak jauh Trembita buatan Ukraina

Terbongkar, Ukraina Bangun Rudal Jelajah Jarak Jauh Buat Gempur Moskow

Trump dikhawatirkan akan menghentikan bantuan ke Ukraina.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025