Serangan Roket Rusia: Wanita Ukraina Kehilangan Kaki, Tangan dan Bayi
- AP Photo/Natacha Pisarenko
VIVA – Seorang wanita Ukraina kehilangan tangan, kaki dan bayinya yang belum sempat dilahirkan ketika roket Rusia meledakkan gedung apartemennya.
Kateryna Herman, wanita berumur 35 tahun itu berasal dari Lyman, Donetsk Oblast, di Ukraina timur. Dia terluka parah ketika pasukan Rusia menembaki kota kelahirannya pada 1 Mei 2022.
Kateryna yang terluka parah saat kejadian itu, kemudian dibawa oleh suaminya Konstantin ke tim penyelamat, dan dilarikan ke rumah sakit di Sloviansk.
Ibu berumur 35 tahun itu dalam kondisi serius dan kehilangan banyak darah. Karena keadaannya yang terbilang memilukan, ahli bedah harus mengamputasi sebagian dari salah satu lengannya dan sebagian dari salah satu kakinya.
Melansir dari Newsweek, Kamis 9 Juni 2022, tangan Kateryna yang tersisa juga terluka parah, dan perutnya yang sedang mengandung seorang bayi terkena pecahan peluru.
Dokter yang menanganinya berjuang untuk menyelamatkan nyawa bayinya yang berusia 12 minggu, tetapi sayangnya jabang bayinya tersebut tidak bisa diselamatkan.
Dia kemudian dipindahkan dari rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Dari Sloviansk dia dibawa ke Dnipro, lalu ke Kiev, kemudian ke Lviv. Dari Lviv, dia dibawa ke Swedia, di mana dia akan menerima prosthetics dan menjalani rehabilitasi.
Kateryna berencana untuk kembali ke Ukraina sesegera mungkin untuk membawa putranya yang berusia 6 tahun bernama Damir, yang juga selamat dari ledakan tersebut.
Juru bicara Zoriana Hasi, dari Asosiasi Medis Pertama Lviv, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa prognosis untuk kondisi Kateryna adalah positif.
“Dia dikunjungi oleh seorang ahli prostetik Denmark, yang memberikan prognosis yang sangat optimis tentang prostesis kaki,” kata Hasi.
“Sekarang keluarganya dan dia ada di Swedia, di mana dia dirawat oleh banyak spesialis,” tambahnya.
Dalam serangan roket Rusia tersebut, belum diketahui uni Angkatan Bersenjata Rusia mana yang berada di balik serangan, di blok apartemen keluarga Kateryna itu.
“Apa yang paling diinginkan keluarga sekarang adalah rehabilitas yang baik dan prostesis modern sehingga Kateryna bisa berjalan, berlari, dan bahkan melukis,” ujar Hasi.
Kampung halaman Kateryna telah diambil oleh pasukan pro-Rusia beberapa minggu setelah dia terluka. Republik Rakyat Donetsk mengklaim kendali penuh atas Lyman pada 27 Mei 2022.