Gadis Ukraina Pura-Pura Mati Agar Tidak Ditembak Tentara Rusia

VIVA Militer: Tentara Rusia berpatroli di Mariupol, Ukraina
Sumber :
  • tradewindsnews.com

VIVA - Gadis berusia 13 tahun yang keluarganya diduga ditembak mati oleh tentara Rusia berpura-pura mati agar dia tidak mengalami nasib yang sama.

Putin Tandatangani Revisi Doktrin Nuklir Rusia, Tak Lagi sebagai “Upaya Terakhir”

VIVA Militer: Penyerahan diri tentara Ukraina kepada pasukan Rusia di Mariupol

Photo :
  • abc.net.au

Dalam pernyataan pada 3 Juni 2022, polisi Oblast Kiev mengatakan bahwa anak perempuan bernama Dasha yang berusia 13 tahun berpura-pura mati agar Federasi Rusia tidak mengeksekusinya.

Ukraina Ancang-ancang Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia

Ayah dan Ibunya Tewas

“Pada akhir Februari, sebuah kelompok pasukan Rusia memasuki Katyuzhanka. Gadis itu dan keluarganya mencoba untuk pulang, tetapi penjajah melepaskan tembakan ke mobil. Ayah dan ibunya tewas di tempat karena mobil yang terbakar,” kata Polisi Oblast, dikutip dari Newsweek, Selasa 7 Juni 2022.

Intelijen Rusia Ringkus Pembunuh Kapten Trankovsky

Baca juga: Duta Besar AS pada Rusia: Jangan Tutup Kedutaan Kami di Moskow

Terluka Parah

Dasha mencoba melarikan diri, tetapi Rusia melepaskan tembakan secara otomatis. Anak itu terluka parah.

“Gadis itu berdarah, dia benar-benar merangkak keluar setelah peluru melukainya dan secara ajaib dia selamat,” tambah keterangan polisi itu.

Kepala Polisi Oblast Kiev yakni Jenderal Andriy Nebitov melaporkan bahwa Dasha dalam perjalanan pulang dengan orang tua dan kakeknya di Hyundai Sonata, tetapi mereka bertemu dengan konvoi militer Rusia dan mendapat ancaman.

Tentara Rusia Percaya Dia Sudah Mati

Ayah dan ibu tirinya meninggal di dalam mobil, sementara Dasha keluar dari mobil tersebut dan bersembunyi di balik truk saat tentara Rusia menembaknya. Ketika tentara Rusia mendekatinya dan menarik kakinya, mereka percaya bahwa dia sudah mati, kemudian meninggalkan tempat kejadian.

“Dia terkena dua peluru, di lengan dan paha, dan berlumuran darah,” kata Nebitov.

Mati Rasa

Dasha menjelaskan bahwa ketika peluru mengenainya, dia tidak langsung merasakan sakit, tetapi mati rasa.

“Ketika saya berbaring di bawah papan, saya menyadari bahwa tidak ada yang akan membantu saya, dan akhirnya saya merangkak di bawah pagar,” ujar Dasha.

Papan yang dimaksud Dasha adalah beberapa potongan kayu di dekat pagar yang dia coba sembunyikan.

Kedua orang tua Dasha meninggal dunia, tetapi nasib kakenya masih tidak jelas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya