PM Australia Akan Datang ke Indonesia pada 5-7 Juni 2022
- AP/Joel Carrett.
VIVA – Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dan beberapa pejabat tinggi Australia akan berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri Pertemuan Pemimpin Tahunan dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, mereka akan bergabung dalam kunjungan oleh delegasi tingkat tinggi dari para pemimpin bisnis Australia.
“Indonesia adalah salah satu negara tetangga terdekat kita, oleh karena itu saya berkomitmen untuk berkunjung secepatnya,” kata Albanese dalam keterangan resmi pemerintah Australia, Jumat 3 Juni 2022.
Dalam keterangan resmi pemerintah Australia, pihaknya mengatakan bahwa Perdana Menteri Albanese akan meninggalkan Australia pada Minggu 5 Juni dan akan kembali pada Selasa 7 Juni 2022.
Pada Pertemuan Pemimpin Tahunan, Perdana Menteri Australia dan Presiden RI Jokowi akan membahas beberapa pembahasan mengenai perdagangan dan investasi bilateral, serta kerja sama di bidang iklim dan energi, termasuk kepentingan regional dan global.
“Kedua negara kita memiliki sejarah kerja sama dan persahabatan yang panjang, dan pemerintahan saya akan bekerja sama dengan Indonesia untuk memperdalam ini,” ujarnya.
“Kami bermitra erat dalam isu-isu perdagangan, pembangunan, pendidikan, dan keamanan regional,” tambahnya.
Yang paling penting dalam pertemuan tersebut adalah keinginan dari kedua belah pihak untuk membuka potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia. Hal ini juga termasuk untuk meneruskan dana iklim dan infrastruktur yang diusulkan pemerintah Australia senilai US$200 juta atau setara dengan RP2,8 triliun dengan Indonesia.
Pada kunjungannya di Jakarta, Perdana Menteri Australia juga akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi, untuk membahas komitmen pemerintah Australia terhadap Asia Tenggara dan sentralitas ASEAN.
“Selama kunjungan saya, saya berharap dapat membangun hubungan kita lebih jauh, termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan kita dan mempromosikan kerja sama iklim, infrastruktur, dan energi,” jelasnya.