3 Putri Kerajaan Arab Saudi Penuh Kontroversi, No 2 Dieksekusi Mati

Keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Menjadi salah seorang anggota keluarga kerajaan tentu saja akan menjadi sorotan khalayak dunia. Termasuk dengan para putri kerajaan Arab Saudi. Segala sesuatu yang dilakukan oleh mereka akan menjadi sorotan, apalagi yang tidak sesuai dengan aturan berlaku. Bahkan, mereka tidak bisa menikmati hidup mewah dan menyenangkan layaknya seorang putri kerajaan. Nah, berikut adalah ulasan tentang putri kerajaan Arab Saudi yang kontroversial seperti dirangkum VIVA dari berbagai sumber. 

Deretan Kontroversi Gus Miftah yang Menjabat Utusan Khusus Presiden, Pernah Ngaku Senang Ngaji Sama PSK

1. Basmah binti Saud

Putri Basmah binti Saud, adalah keponakan dari Raja Salman yang baru saja dibebaskan dari penjara pada Januari 2022 lalu, setelah 3 tahun di penjara. Hal yang menjadi kontroversi adalah, tidak diketahui alasan yang jelas mengapa ia dan anak perempuannya, Sohoud, dijebloskan ke dalam sel penjara. 

Prancis dan Arab Saudi Tandem Pimpin Konferensi Pembentukan Negara Palestina

Saat ditahan, Basmah tengah bersiap terbang ke Swiss untuk menjalankan perawatan medis. Sementara menurut BBC, banyak pihak yang menyebut bahwa Basmas terlalu vokal dalam menyuarakan isu kemansiaan dan reformasi konstitusi. Ia juga sering mengkritik sepupunya, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). 

2. Mishaal binti Fahd

Momen Miskha Marahi Desta Saat Ketahuan Berfoto dengan Wanita Lain: Bukan Mahram!

Putri Kerajaan Arab Saudi yang menjadi kontroversi adalah Mishaal binti Fahd. Ia adalah keponakan dari raja Saudi terdahulu yang bernama Khalid. Ia harus dihukum mati di usianya yang baru 10 tahun, tepatnya pada tahun 1977, lantaran sudah berzina. Mishaal dan kekasihnya berzina ketika masih menempuh pendidikan di Lebanon. 

Padahal, saat itu sang putri sudah dijodohkan dengan laki-laki lain. Mishaal harus dieksekusi dengan cara ditembak, sementara sang kekasih dieksekusi dengan cara dipenggal. Kisah mereka kemudian dijadikan sebagai film dokumenter dengan judul ‘Death of a Princess’ pada tahun 1980 dan disiarkan di Inggris. 

Sejak kematian tersebut, Kerajaan Arab Saudi banyak dihujani dengan kecaman dari berbagai pihak. Terlebih, ketika film dokumenter tersebut dirilis. Pemerintah Saudi sebetulnya telah berusaha keras untuk menghentikan dan melarang distribusi film tersebut. Tapi, tetap tidak bisa terkendali. 

3. Hayfa binti Abdullah Al Saud

Putri Kerajaan Arab Saudi ini adalah anak dari mendiang Raja Saudi terdahulu, bernama Abdullah Al Saud. Ia adalah salah satu dari 30 anak sang raja. Hayfa kemudian menikah dengan seorang Pangeran Abdulaziz bin Nawaf bin Abdulaziz pada 2005 dan dikaruniai 3 orang anak. 

Putri Hayfa pernah mengundang kontroversi dengan menjadi seorang model majalah Vogue Arab tahun 2018 lalu. Ia berpose di belakang kemudi sebuah mobil berwarna merah dengan memakai sarung tangan hitam, baju putih panjang yang dilengkapi dengan penutup rambut, dan sepatu hak tinggi. Rupanya, cover Putri Hayfa ini berbuntut panjang. 

Bahkan, banyak aktivis perempuan yang ditangkap di negara tersebut. Sebabnya, para aktivis ini mengampanyekan hak mengemudi untuk kaum perempuan di Arab Saudi. Sementara itu, di saat yang bersamaan, Saudi juga sudah berusaha untuk memberikan hak mengemudi untuk kaum perempuan. Hal ini dilakukan dalam rangka Visi Saudi 2030. 

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kamaruddin Amin (Doc: Natania Longdong)

Perjuangan Kemenag Revitalisasi Percetakan Al-Quran, Minta Bantuan Arab Saudi tapi Syaratnya Tanah 10 Hektare

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menceritakan perjuangan Kementerian Agama untuk memperbaiki fasilitas percetakan Al-Quran di Ciawi, Bogor.

img_title
VIVA.co.id
5 Desember 2024