5 Fakta Lukisan Mona Lisa Dilempar Kue oleh Seorang Pria

Lukisan Monalisa belepotan dilempar cake
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Kejadian mengejutkan di dunia seni terjadi pada Minggu, 29 Mei 2022 lalu. Kali ini, "korbannya" adalah salah satu lukisan paling terkenal di dunia yaitu lukisan Mona Lisa. Lukisan yang dibuat oleh seniman Leonardo Da Vinci antara tahun 1503 hingga 1519 tersebut diduga dilempar oleh seorang oknum menggunakan kue. 

Deddy Sitorus PDIP Yakin Presiden Prabowo Tak Lakukan Pembredelan: Beliau Seorang Pecinta Seni

Mahakarya tersebut saat ini disimpan di museum Louvre di Paris. Sontak, tak hanya para pecinta seni, namun hal ini mengejutkan pula bagi semua orang. Pasalnya lukisan Monalisa tersebut termasuk karya seni yang sangat mahal, satu - satunya, dan bahkan menjadi lukisan seni yang dilindungi oleh pemerintah Prancis. 

"Seorang pengunjung yang menggunakan kursi roda mendekati lukisan yang dipajang di etalase yang aman. Louvre menerapkan prosedur seperti biasanya agar orang-orang bisa menikmati karya seni utama ini,” tulis pernyataan resmi Museum Louvre, dikutip dari CNN Amerika pada Selasa, 31 Mei 2022.

Lukisan Yos Tak Dimasalahkan Ketika Dipasang, Tetapi Malah Dipersoalkan Belakangan

Simak 5 fakta mengenai kejadian tersebut

Pelaku Menyamar dan Menggunakan Kursi Roda

Sosiolog UI Sebut Lukisan Yos Suprapto Tak Melanggar Etika dan Relevan dengan Isu Pangan

Lukisan Monalisa belepotan dilempar cake

Photo :
  • Twitter

Menurut keterangan saksi dan sejumlah video yang diunggah di media sosial, pelaku menyamar menggunakan wig dan menggunakan kursi roda agar bisa lebih dekat ke lukisan Mona Lisa. Pelaku yang berjenis kelamin pria tersebut berusia 36 tahun. 

Wig tersebut digunakan untuk penyamarannya sebagai wanita tua. Pelaku juga menyimpan kue tersebut di balik bajunya agar tak kelihatan. 

Dilindungi Kaca Tebal

Lukisan Monalisa belepotan dilempar cake

Photo :
  • Twitter

Meski belum ada pernyataan resmi mengenai siapa pelaku dan apa motif aslinya, namun banyak yang menduga bahwa pelaku yang berjenis kelamin laki - laki tersebut adalah seorang aktivis.

Ini karena setelah ia melempar kue ke Mona Lisa, ia berteriak dalam bahasa Prancis "There are people who are destroying the Earth … All artists, think about the Earth. That’s why I did this. Think of the planet" atau artinya "Orang orang banyak yang menghancurkan Bumi. ... Untuk para seniman, pikirkan tentang Bumi. Ini mengapa saya melakukan hal ini. Pikirkan tentang Bumi". 

Diduga ini adalah betuk protesnya agar banyak orang dan khususnya seniman lebih memperhatikan keselamatan Bumi. 

Bukan Serangan Pertama

Lukisan Monalisa.

Photo :
  • U-Report

Dari catatan yang ada, ini bukan serangan pertama yang "diterima" oleh Mona Lisa. Sudah terjadi empat kali percobaan perusakan.

Perusakan pertama kali pada 1956, bagian bawah lukisan disiram dengan asam oleh seorang perusak. Namun kejadian tersebut bukan di Louvre namun sedang itu dipamerkan di sebuah museum di Montauban, Perancis.

Pada Desember di tahun yang sama, seorang perusak dari Bolivia melemparkan batu ke lukisan Mona Lisa, yang menyebabkan kerusakan pada cat di siku kiri Mona Lisa. Lukisan tersebut pun dipugar. 

Upaya pengrusakan ketiga terjadi pada April 1974, Mona Lisa dipajang di Museum Nasional Tokyo. Pengrusakan dilakukan oleh seorang wanita yang menggunakan kursi roda. Motifnya karena ia tidak senang dengan kebijakan Museum Nasional Tokyo akan kaum disabilitas. Wanita itu pun menyemprotkan cat merah ke seluruh kotak kaca lukisan itu.

Keempat terjadi pada Agustus 2009, yang mana Mona Lisa telah sampai di rumahnya hingga kini, Louvre. Seorang wanita yang diduga ditolak pengajuan kewarganegaraann Perancis, melempar gelas terakota ke kotak kaca Mona Lisa. Syukurnya, Mona Lisa tetap aman. 

Pelaku Ditangkap Polisi

Museum Louvre

Photo :
  • nydailynews.com

Hingga hari ini, pria tersebut masih diperiksa oleh kepolisian dan ditempatkan di psychiatric unit atau di unit kelainan jiwa. Kepolisian bekerjasama dengan pihak pengelola Museum Louvre masih mendalami kasus ini dan mencari motif pelaku, apakah benar hanya sebagai bentuk protes atau ada hal lain yang disembunyikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya