Tampang Remaja 18 Tahun Pelaku Penembakan Siswa SD di Texas AS

Salvador Ramos, pelajar 18 tahun pelaku penembakan di sekolah dasar di Texas AS
Sumber :
  • ABC News

VIVA – Seorang pria bersenjata berusia 18 tahun, Selasa, 24 Mei 2022, melepaskan tembakan ke sebuah sekolah dasar -- Robb Elementary School di kota Uvalde, Texas, yang menewaskan sedikitnya 18 anak dan 3 orang dewasa. 

Polisi yang Diduga Tembak Siswa SMK di Semarang hingga Tewas Ditahan Dipatsus

Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan tiga orang dewasa yang tewas dalam insiden tersebut, satu diantaranya adalah seorang guru di sekolah tersebut.

Serangan di Robb Elementary School di kota Uvalde merupakan penembakan paling mematikan di sebuah sekolah dasar AS sejak seorang pria bersenjata membunuh 20 anak-anak dan enam orang dewasa di Sandy Hook Elementary di Newtown, Connecticut, hampir satu dekade lalu.

Rumah Cawabup Solok Selatan Yulian Efi Ditembak OTK

"Hati saya hancur hari ini," kata Hal Harrell, pengawas distrik sekolah dilansir ABC News. Dia mengumumkan bahwa semua kegiatan sekolah dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. "Kami adalah komunitas kecil, dan kami membutuhkan doa Anda untuk melewati ini," imbuhnya

Aparat bersenjata berjaga pasca penembakan di sekolah dasar Texas, AS

Photo :
  • William Luther/The San Antonio Express-News via AP
Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Serangan itu juga terjadi hanya 10 hari setelah amukan rasis yang mematikan di supermarket Buffalo, New York, yang menambah serangkaian pembunuhan massal selama bertahun-tahun di gereja, sekolah, dan toko.  

Korban tewas diberondong tembakan seorang pria berusia 18 tahun, Salvador Ramos -- yang juga seorang siswa di Uvalde High School. 

Pria bersenjata itu mengenakan pelindung tubuh, menenteng senapan api lalu menabrakkan mobilnya di luar sekolah sebelum masuk ke dalam sekolah, menurut Sersan Erick Estrada dari Departemen Keamanan Publik Texas mengatakan kepada CNN.

Pria bersenjata itu kemudian ditembak mati oleh seorang agen patroli perbatasan yang heroik dengan berlari ke sekolah saat peristiwa terjadi. Ia dibantu tim pendukung taktis membunuh pelaku saat dia dibarikade di dalam, dan terlibat baku tembak dengan petugas penegak hukum Texas lainnya.

Dia membunuh neneknya sebelum menuju ke sekolah dengan dua senapan gaya militer yang dia beli pada hari ulang tahunnya, menurut Senator negara bagian Roland Gutierrez, yang mengatakan dia telah diberi pengarahan oleh polisi negara bagian.

"Itu adalah hal pertama yang dia lakukan pada ulang tahunnya yang ke-18," katanya.

Para pejabat tidak segera mengungkapkan motifnya, tetapi Gubernur Texas Greg Abbott mengidentifikasi penyerang sebagai Salvador Ramos dan mengatakan pelaku lahir di North Dakota dan dia adalah penduduk komunitas itu sekitar 85 mil (135 kilometer) barat San Antonio.

Senator Gutierrez menambahkan pelaku telah mengisyaratkan di media sosial bahwa serangan bisa datang, dan dia menyarankan anak-anak harus berhati-hati.

Presiden AS Joe Biden mengutuk penembakan mematikan di sebuah sekolah dasar di Texas AS. Ia turut bersedih dan menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban atas peristiwa berdarah ini.

"Gagasan bahwa seorang anak berusia 18 tahun dapat masuk ke toko senjata dan membeli dua senjata serbu adalah salah," kata Joe Biden, berbicara kepada negara itu dari Gedung Putih pada Selasa malam.
 
Dia menambahkan: 'Mengapa kita rela hidup dengan pembantaian ini? Mengapa kita terus membiarkan ini terjadi? Di mana dalam nama Tuhan adalah tulang punggung kita?' sambungnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya