Pria Irak Ditangkap Atas Rencana Pembunuhan George W Bush

Mantan Presiden AS George W Bush
Sumber :
  • AP Photo/ Thaier al-Sudani, Pool, File

VIVA – Seorang pria Irak yang datang ke Amerika Serikat dua tahun lalu dan mengajukan permohonan suaka ditangkap atas rencana pembunuhan mantan Presiden AS George W Bush, sebagai pembalasan atas jatuhnya korban terhadap rekan senegaranya selama perang Irak. 

Anak yang Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Ditetapkan Jadi Tersangka

Pria bernama Shihab Ahmed Shihab (52) juga bersekongkol untuk menyelundupkan warga Irak lainnya ke AS dari Meksiko untuk membantu rencana tersebut, setelah itu mereka akan diselundupkan kembali melalui Meksiko, menurut dokumen pidana yang diajukan di pengadilan federal di Columbus yang dibacakan Selasa, 24 Mei 2022.

Dalam dokumen pengadilan, Shihab mengakui memiliki kontak dengan kelompok Negara Islam ISIS. Ia bahkan mengaku masih kerabat dengan pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. Ia telah membunuh banyak tentara AS saat invasi Irak beberapa waktu lalu.

Kronologi Anak 14 Tahun di Cilandak Jaksel Bunuh Ayah dan Neneknya

Shihab diperintahkan ditahan tanpa ikatan oleh Hakim Federal Elizabeth Preston Deavers selama sidang singkat di pengadilan Selasa. Deavers menjadwalkan sidang penahanan pada hari Jumat.

Shihab tidak diharuskan untuk mengajukan pembelaan. Soumyajit Dutta, seorang pembela umum federal yang mewakili Shihab di persidangan, menolak berkomentar. Jika terbukti bersalah, Shihab bisa menghadapi hukuman hingga 30 tahun penjara dan denda $500.000.

Usai Habisi Ayah dan Neneknya, Anak di Lebak Bulus Kabur dengan Badan Berlumuran Darah

Freddy Ford, kepala staf di kantor mantan presiden berusia 75 tahun, mengatakan, "Presiden Bush memiliki semua kepercayaan di dunia di Dinas Rahasia Amerika Serikat dan penegakan hukum dan komunitas intelijen kami," ujarnya dilansir AP News.

Shihab bekerja di restoran di dan sekitar Columbus, Ohio, dan juga di pasar di Indianapolis dimana dia memiliki apartemen.

Shihab mengatakan kepada seorang informan rahasia bahwa dia membantu pembunuhan tentara Amerika selama Perang Irak, dan ingin membunuh mantan Presiden Bush karena Ia menganggap Bush yang bertanggung jawab atas pembunuhan banyak orang Irak dan menghancurkan seluruh negara Irak.

Shihab melakukan perjalanan pada bulan Februari ke Dallas, di mana dia mondar-mandir mengambil video dari gerbang masuk ke lingkungan tempat tinggal Bush, dan juga melakukan perjalanan ke Detroit pada bulan November untuk menyelidiki penyelundupan warga negara Irak ke AS, kata pemerintah.

Shihab bertemu dengan seorang informan rahasia di kamar hotel Columbus pada bulan Maret untuk memeriksa senjata dan seragam patroli perbatasan AS, menurut pengaduan tersebut. Shihab diduga berencana menggunakan dealer mobil Columbus untuk membantu mentransfer uang dari pejabat ISIS ke AS.

Musim gugur lalu, Shihab menerima ribuan dolar sebagai pembayaran baginya untuk menyelundupkan warga Irak lainnya ke AS. FBI masih mendalami transaksi mencurigakan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya