Rusia Tengah Mempertimbangkan Bangun Kembali Hubungan Dengan Barat

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov
Sumber :
  • Twitter @mfa_russia

VIVA – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menegaskan Moskow akan mempertimbangkan tawaran dari Barat untuk membangun kembali hubungan, dan menentukan apakah itu diperlukan.

Sabotase Meningkat, Petinggi Militer NATO Imbau Pebisnis Bersiap Hadapi "Skenario Perang"

Dalam sesi tanya jawab di sebuah acara di Moskow pada Senin (23/5), Lavrov mengatakan negara-negara Barat telah mendukung kebencian terhadap Rusia atau "russophobia," sejak Rusia melancarkan serangannya ke Ukraina---yang digambarkan oleh Moskow sebagai "operasi militer khusus".

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) di Ukraina

Photo :
  • japantimes.co.jp
Menteri Ara Setuju Tapera Bersifat Sukarela: Jangan Maksa-maksa

"Jika mereka (Barat) ingin menawarkan sesuatu dalam hal melanjutkan hubungan, maka kami akan mempertimbangkan dengan serius apakah kami akan membutuhkannya atau tidak," kata Lavrov, mengutip transkrip di situs Kementerian Luar Negeri Rusia.

Menurut dia, Rusia sedang berusaha untuk menggantikan barang-barang yang diimpor dari negara-negara Barat dan di masa depan, hanya akan bergantung pada negara-negara "yang dapat diandalkan" yang tidak terikat pada Barat.

Intelijen Ukraina Bongkar Kiriman Ratusan Rudal Korut ke Rusia

Lavrov menyampaikan keluhan terhadap negara-negara Barat yang katanya bertekad untuk mengubah aturan hubungan internasional yang merugikan Rusia.

"Kita harus berhenti bergantung dengan cara apa pun pada pasokan segala sesuatu dari Barat untuk memastikan pengembangan sektor-sektor yang sangat penting bagi keamanan, ekonomi, atau lingkungan sosial tanah air kita," ujar dia.

Membenarkan tindakannya, Moskow mengatakan serangannya berusaha untuk mendemiliterisasi Ukraina setelah apa yang digambarkannya sebagai kudeta yang diilhami Barat pada tahun 2014 yang mewujudkan nasionalisme ekstrem dan mengusir presiden yang bersahabat dengan Rusia.

Lavrov mengatakan tujuan Moskow sekarang adalah untuk lebih mengembangkan hubungan dengan China. "Sekarang Barat telah mengambil 'posisi diktator', hubungan ekonomi kami dengan China akan tumbuh lebih cepat," kata Lavrov.

"Selain pendapatan langsung untuk anggaran negara, ini adalah kesempatan untuk mengembangkan (Rusia) bagian timur jauh dan timur Siberia."

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri peringatan Hari Kemenangan Rusia

Photo :
  • Newsweek

China, kata dia, memiliki teknologi informasi dan komunikasi "yang sama sekali tidak kalah dengan Barat. "Banyak hal di sini akan memastikan keuntungan bersama," tutur dia.

Lavrov mengatakan Rusia akan mengandalkan "hanya diri kita sendiri dan negara-negara yang telah membuktikan diri mereka dapat diandalkan". "Jika negara-negara Barat berubah pikiran dan mengusulkan beberapa bentuk kerja sama, maka kita dapat memutuskan," kata dia. (Ant/Antara)

VIVA Militer: Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)

Tentara Korut Ditarik dari Perbatasan Ukraina, Ada Apa?

Percakapan mereka disadap.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024