Lonjakan Harga Pangan Picu Aksi Protes di Banyak Negara Berkembang
- AP Photo/Eranga Jayawardena)
VIVA – Perang di Ukraina dan kekeringan yang dipicu oleh perubahan iklim telah membuat harga global untuk biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar dan pupuk melonjak tinggi. Naiknya harga bahan makanan pokok telah memicu protes dari Indonesia hingga Iran.
Melansir dari Channel News Asia, Kamis 19 Mei 2022, harga gandum di Eropa sendiri melonjak hingga 74 persen dan pasokan minyak sawit berjangka naik mencapai 24 persen sejak Januari lalu. Tren ini berkembang dan mengkhawatirkan para pembuat kebijakan.
PBB memperingatkan bahwa kenaikan harga akan memperburuk krisis pangan yang ada di Afrika dan dapat menyebabkan malnutrisi anak.
Berikut deretan beberapa negara yang mengadakan protes akibat lonjakan harga pangan selama beberapa bulan terakhir:
Argentina
Ribuan petani memprotes di Buenos Aires pada 23 April 2022, untuk melawan Presiden Alberto Fernandez yang kebijakannya menahan harga pangan untuk mengekang inflasi yang merajalela. Hal ini membuat Presiden Argentina itu mendapat kritik dari sektor pertanian.
Chili
Ribuan mahasiswa berbaris melalui ibu kota Chili Santiago pada 25 Maret 2022, untuk menuntut tunjangan makanan yang lebih tinggi.
Siprus
Petani Siprus membuang berton-ton susu dan jerami di luar istana presiden di ibu kota Nicosia pada 18 Mei 2022, sebagai tindakan protes mereka atas harga pangan yang melonjak tinggi dan masalah produksi.
Yunani
Ribuan pekerja Yunani memprotes di Athena dalam unjuk rasa May Day untuk menentang lonjakan harga energi dan pangan. Inflasi konsumen tahunan Yunani meningkat menjadi 8,9 persen di bulan Maret, hal ini mencapai level tertinggi mereka dalam 27 tahun.
Indonesia
Petani Indonesia memprotes di Jakarta pada 17 Mei 2022, untuk menentang kenaikan biaya larangan ekspor minyak sawit. Kelompok tani petani kecil APKASINDO memperkirakan setidaknya 25 persen pabrik kelapa sawit telah berhenti membeli buah sawit dari petani mandiri sejak larangan tersebut dimulai.
Hal tersebut membuat harga buah sawit berada 70 persen di bawah harga dasar yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Iran
Protes harga pangan berubah menjadi politik di Iran saat demonstrasi menyebar. Protes dimulai pada awal Mei yang dipicu oleh keputusan pemotongan subsidi pemerintah, yang menyebabkan kenaikan harga di Iran sebanyak 300 persen untuk berbagai bahan pokok berbasis tepung.
Pemerintah juga menaikkan harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti minyak goreng dan produk susu.
Kenya
Aktivis di Kenya mengadakan demonstrasi pada 17 Mei 2022, di Nairobi, mereka meminta pemerintah untuk menurunkan biaya hidup, terutama pada harga pangan.
Libanon
Sopir truk dan bus di Lebanon serta yang lainnya memblokir jalan pada Januari 2022, untuk memprotes kenaikan harga. Para pengunjuk rasa juga menuduh politisi gagal mengatasi krisis ekonomi yang sedang berlangsung sejak 2019.
Peru
Peru mengerahkan tentaranya di jalan raya pada April 2022, sebagai tanggapan atas blokade jalan yang dipicu oleh kemarahan atas kenaikan harga makanan dan bahan bakar. Peru juga sedang menghadapi inflasi tertinggi dalam seperempat abad.
Sri Lanka
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan keadaan darurat pada awal Mei 2022, setelah satu hari pemogokan anti-pemerintah dan protes atas krisis ekonomi yang memburuk di negara itu.
Krisis ekonomi Sri Lanka yang tak tertandingi sejak kemerdekaannya pada 1948, berawal dari pandemi COVID-19, dan menyebabkan kenaikan harga minyak, dan pemotongan pajak kerakyatan oleh Rajapaksa.
Sudan
Pada Maret 2022, seorang pengunjuk rasa ditembak dan dibunuh di kota Medani, Sudan, ketika para demonstran berbaris di seluruh negeri untuk memprotes kudeta militer yang diikuti oleh penurunan ekonomi yang tajam.
Mata uang Sudan telah kehilangan lebih dari sepertiga nilainya sejak kudeta militer pada Oktober tahun lalu, dan dengan cepat menaikan harga bahan bakar, makanan, dan barang-barang lainnya.
Tunisia
Tunisia mengatakan pada 11 Mei 2022, akan menaikan harga beberapa makanan termasuk telur, susu, unggas, menyusul protes oleh petani terhadap lonjakan harga gandum untuk pakan ternak.