Akhir Pertempuran Mariupol setelah 3 Bulan Berdarah-darah

Anggota militer Ukraina saat berperang di Mariupol, Ukraina
Sumber :
  • AP Photo/Mstyslav Chernov

VIVA – Medan pertempuran di Mariupol, Ukraina akhirnya diakhiri setelah menjadi zona panas selama 3 bulan terakhir. Lebih dari 250 tentara Ukraina menyerah dan kemudian dievakuasi dengan bus-bus oleh Rusia ke wilayah yang dikuasai Rusia di negara Ukraina.

Zelensky Ingin Akhiri Perang Ukraina-Rusia dengan Diplomasi Tahun Depan

Kejatuhan Mariupol ke Rusia akan memberikan kesempatan lebih besar bagi Rusia menguasai jembatan dan daratan menguasai Krime dan mengontrol Laut Azov dan bisa memotong jalur perdagangan Ukraina selama ini.

Sementara pembicaraan antara Rusia dan Ukraina mengenai berakhirnya pertempuran Mariupol masih mengalami kebuntuan karena kedua belah pihak sama-sama menuduh pihak lawan atas tindakan kejam. Rusia sendiri diketahui masih terus menggempur Ukraina dan dilaporkan bahwa pada Selasa, 17 Mei 2022 sebagaimana diberitakan BBC.com, ada 8 orang yang tewas akibat tembakan rudal Rusia.

Trump Janji Selesaikan Perang di Ukraina dan Palestina dengan Cara Ini

Pejuang Ukraina berlindung di pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina

Photo :
  • Dmytro

Para anggota tentara Ukraina ratusan orang itu akhirnya menyerah setelah lebih dari 2 bulan bertahan di dalam pabrik baja dan membuat kelemahan berada di pihak Ukraina. Mariupol sejak Maret memang habis-habisan diserang Rusia hingga akhirnya kota ini kini dikuasai penuh oleh militer Rusia.

Iran Dukung Upaya Rusia Stop "Mesin Pembunuh Israel" Bantai Warga Sipil di Lebanon

Meskipun sudah digempur sejak Maret namun bisa dikatakan Rusia tak bisa merebut dengan mudah. Perjuangan Mariupol amat berdarah-darah dan Rusia baru bisa mendapatkannya dalam waktu yang lebih lambat dari prediksi sebelumnya.

Setelah menguasai Mariupol, Rusia lanjut menggempur Donestsk dan area perbatasan Cherniniv juga Sumy.

Amerika Serikat (AS) vs China di luar angkasa.

Perang Bintang AS dan China

Amerika Serikat (AS) merupakan ancaman terbesar bagi keamanan sehingga dapat memicu perlombaan senjata di luar angkasa, kata China.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024