5 Fakta Mengenai Ancaman Putin untuk Swedia dan Finlandia
- ANTARA FOTO
VIVA – Vladimir Putin kembali melayangkan sebuah ancaman kepada sebuah negara. Kali ini adalah 'jatah' Finlandia dan Swedia. Dikabarkan, bahwa Finlandia dan Swedia ingin bergabung ke North Atlantic Treaty Organization atau NATO.
Mengapa hal tersebut berhubungan dengan Rusia? Simak 5 fakta dari ancaman Rusia tersebut :
Berikut 5 Fakta Mengenai Ancaman Rusia
1. Finlandia dan Swedia Tak Lagi Menjadi Negara Netral
Jika Finlandia dan Swedia resmi bergabung dengan NATO, maka secara otomatis, kedua negara tersebut tidak lagi menjadi negara non-blok.
Selama beberapa tahun lamanya, mayoritas masyarakat dan pemerintah Swedia dan Finlandia mendukung dan mempertahankan kebijakan non-blok militer mereka.
Namun, perang yang diluncurkan oleh Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu memicu putaran balik yang tajam. Perubahan itu juga dikarenakan Finlandia yang berbatasan hanya 1.300 km dengan Rusia.
Finlandia dan Swedia secara resmi telah mengumumkan keputusan untuk mengajukan keanggotaan NATO. Sebanyak 70% masyarakat Finlandia setuju agar negaranya bergabung dengan NATO.
2. Kesalahan Serius
Menurut Rusia, dengan bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO, adalah kesalahan serius. Ryabkov mengatakan keputusan untuk bergabung dalam organisasi tersebut merupakan kesalahan serius.
"Ini adalah kesalahan besar lainnya dengan konsekuensi yang luas," kata Sergei Ryabkov seperti dikutip dari AFP, Senin (16/5).
3. "Bukan" Ancaman yang Nyata
Vladimir Putin berkata bahwa dengan bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO tidak menjadi ancaman yang "nyata" bagi Rusia, meskipun adalah kesalahan besar.
Perihal hal tersebur, Rusia akan selalu siaga dengan ancaman yang muncul, apalagi jika NATO mengerahkan infrastruktur mereka ke Finlandia dan Swedia.
"Perluasan infrastruktur militer ke wilayah-wilayah ini tentu akan memicu respons kami, yang akan bergantung pada jenis ancaman yang akan ditimbulkan," kata Kremlin mengutip pernyataan presiden Vladimir Putin pada pertemuan puncak Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif di Moskow.
4. Campur Tangan Amerika Serikat
Bahkan, juru bicara Putin menyampaikan bahwa masalah perluasan NATO ini dibuat - buat dan di"tunggangi" oleh satu negara.
"NATO sedang digunakan sebagai instrumen kebijakan luar negeri oleh satu negara, dan ini dilakukan dengan cukup gigih, terampil dan sangat agresif," kata Putin, yang dikutip oleh juru bicaranya.
Negara yang dimaksud adalah Amerika Serikat, yang mana memang adalah anggota NATO dan sudah lama "perang dingin" dengan Rusia.
5. Resmi Bergabung NATO
Pada Minggu kemarin, Presiden Finlandia dan komite kebijakan luar negeri pemerintah mengambil keputusan resmi untuk memulai proses aplikasi negara itu untuk menjadi anggota NATO.
Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson akan mengumumkan keputusan resmi untuk memulai proses aplikasi negara untuk menjadi anggota NATO.
Pada Minggu kemarin, Presiden Finlandia dan Komite Kebijakan Luar Negeri Pemerintah Finlandia mengambil keputusan resmi untuk memulai proses aplikasi negara itu untuk menjadi anggota NATO. Sama seperti Finlandia, Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson juga akan mengumumkan keputusan resmi untuk memulai proses aplikasi negara untuk menjadi anggota NATO.
Dikabarkan, Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO pada 15 Mei 2022.