Geger, China Bangun Kapal Selam Nuklir dengan Peluncur Rudal Vertikal
- US Naval Institute
VIVA – Citra satelit terbaru menangkap upaya cepat China dalam pembuatan kapal selam canggih bertenaga nuklir. Para ahli militer pun mengamati proyek diam-diam China dalam membuat kapal selam berteknologi mutakhir yang konon bisa mengangkut rudal.
AllSource Analysis, sebuah perusahaan intelijen citra yang berbasis di Colorado, mengatakan suprastruktur kapal yang belum terindentifikasi itu terlihat pada akhir April dan awal Mei di Pelabuhan Huludao di Liaoning, sebuah provinsi di timur laut China.
Citra satelit menangkap foto diduga kapal selam nuklir baru China
- AllSource Analysis
Melansir dari Newsweek, Rabu 11 Mei 2022, analisis geospasial menilai bahwa kapal yang terlihat kemungkinan kapal selam armada bertenaga nuklir.
Hal tersebut merujuk pada laporan singkat pada 5 Mei 2022, oleh analisis Chris Tomlinson yang menggunakan gambar yang diperiksa dari perusahaan satelit komersial Planet.
Kapal yang diidentifikasi sebagai kapal selam bertenaga nuklir milik China itu berukuran panjang sekitar 360 kaki dan lebar 32 kaki.
"Sepasang sirip kapal kontrol ke depan yang dipasang di layar kapal. Â Ada sedikit bukti palka besar di sepanjang casing lambung yang mulus, kecuali dua kemungkinan palka yang keluar," kata Tomlinson.
"Di buritan kapal ada kemudi berbentuk salib dan pengaturan sirip kontrol belakang dengan kemungkinan sistem propulsi terselubung," tambahnya yang menilai kapal itu sebagai jenis kapal selam nuklir baru.
Dalam laporan kekuatan militer China yang dirilis pada November lalu, Pentagon memperkirakan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China kemungkinan akan membangun kapal selam serangan nuklir berpeluru kendali Tipe 093B.
Gambar yang jelas dari kapal selam yang tertangkap citra satelit komersial masih belum jelas apakah kapal yang dimaksud memang kapal model baru atau upgrade dari kapal yang sudah ada.
Seperti kata Tomlinson, laporannya mencatat bahwa bagian-bagian kapal selam diselimuti oleh penutup, sehingga sulit untuk mengkonfirmasi keberadaan tabung peluncuran rudal vertikal baru dan sistem propulsi baru.
